Pendidikan Kewarganegaraan Menjadikan Warga Negara Bermutu
Kali ini saya akan memaparkan materi pengantar perkuliahan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi.
Nah apabila diberikan pertanyaan awal kepada mahasiswa.
Apa itu pendidikan kewarganegaraan? Apakah pendidikan kewarganegaraan adalah mata kuliah materi yang membosankan?
Berikut Penjelasan Pendidikan Kewarganegaraan
Nah ini kita dapat memberi ilustrasi, bahwa nilai yang ingin disampaikan dari pendidikan kewarganegaraan itu sendiri.
Pada waktu kita mengenyam pendidikan di SMA tidak sampai kepada peserta didik.
Pendidikan Kewarganegaraan itu selalu diadakan pada setiap jenjang pendidikan sejak kita di bangku SD sampai ke perguruan tinggi.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuannya tentu saja untuk menciptakan good citizenship, warga negara yang baik.
Pendidikan Kewarganegaraan ini sebagai bagian kehendak negara dalam menciptakan dan membina warga negara yang sesuai dengan tentunya kehendak negara yaitu memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Dan ini juga berperan dalam usaha bela negara agar membumikan pribadi warga negara yang memiliki Jati diri.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor value Based education.
Pengertian
Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengertian sebagai Citizen education secara substantif dan pedagogis didesain untuk mengembangkan warga negara yang cerdas dan baik untuk seluruh jalur dan jenjang pendidikan.
kalidjernih mendefinisikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan pengembangan karakteristik seorang warga negara melalui pengajaran tentang peraturan-peraturan dan institusi masyarakat dan negara.
Empat aspek yang lazim menjadi perhatian utama pendidikan ini adalah
- Hak dan Kewajiban
- Tanggungjawab
- Partisipasi
- Identitas dalam relasi warga negara dan warga negara yang lainnya.
Upaya Mencapai Tujuan
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut Pendidikan Kewarganegaraan harus bermutu.
Hal ini sesuai dengan pandangan Branson bahwa tujuan Pendidikan Kewarganergaraan adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal maupun nasional yang didasarkan pada pengetahuan, refleksi kritis dan pemahaman serta penerimaan akan hak tanggungjawab.
Oleh sebab itu partisipasi yang dilakukan memerlukan
- Penguasaan terhadap pengetahuan dan pemahaman tertentu.
- Pengembangan kemampuan intelektual dan partisipatoris.
- Pengembangan karakter dan sikap mental tertentu.
- Komitmen yang benar terhadap nilai dan prinsip fundamental Indonesia.
Dengan harapan tentunya dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lingkungan mereka, masyarakat dan seluruh bangsa.
Caranya yaitu dengan memberdayakan seseorang untuk mengidentifikasi atau memberi makna yang berarti pada suatu yang bertujuan seperti bendera, Monumen Nasional, peristiwa-peristiwa politik dan kenegaraan.
Pendidikan kewarnegaraan juga memberdayakan seseorang untuk memberi makna atau arti penting pada sesuatu yang tidak berwujud seperti cita-cita atau konsep-konsep Patriotisme, hak mayoritas dan minoritas Civil Society dan konstitusionalisme itu menurut pendapat Branson tahun 1998.
Agar lebih paham terhadap partisipasi warga negara yang bermutu berikut dijelaskan secara singkat kecakapan-kecakapan intelektual dan partisipatoris yang harus dimiliki warga negara.
Kemampuan intelektual individu
Kemampuan intelektual individu yang mampu membedakan mengklasifikasikan satu sama lainnya yang memiliki kesamaan serta menentukan asal-usul
Dapat mendeskripsikan menjelaskan sebab-sebab suatu peristiwa serta makna dan pentingnya suatu peristiwa atau ide tersebut
Memiliki kemampuan mengevaluasi posisi mengambil sikap atau posisi untuk menggunakan kriteria atau standar guna mencapai posisi seseorang
Seseorang dapat mendorong satu memilih dari berbagai alternatif pilihan kedua membuat pilihan baru dan dapat juga mengemukakan argumen atas sikap yang diambil dan merespon argumentasi yang tidak pakati.
Kemampuan Partisipatoris
Kemampuan partisipatoris yaitu kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan dan keputusan dengan kerja sama dengan yang lainnya.
Selanjutnya memaparkan dengan gameblink atau masalah yang penting sehingga membuatnya diketahui oleh para pembuat kebijakan dan keputusan.
Selanjutnya membangun koalisi, negosiasi, kompromi dan mencari konsensus untuk mengelola konflik
Kecakapan-kecakapan diatas dapat dikategorikan sebagai interaksi, monitoring dan mempengaruhi.
Interaksi berkaitan dengan kecakapan-kecakapan itu warga negara dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.
Pendidikan Kewarganegaraan dalam paradigma baru mengusung tujuan utama mengembangkan Civil competence yakni:
- Civic knowledge, pengetahuan dan wawasan kewarganegaraan
- Civic disposition, nilai komitmen dan sikap kewarganegaraan
- Civic skills, perangkat keterampilan intelektual sosial dan personal kewarganegaraan yang seyogyanya dikuasai oleh setiap individu warga negara
Saya rasa sekian pembahasan kali ini mengenai pendidikan kewarganegaraan ini silahkan share jika Kamu rasa artikel ini bermanfaat, dan kalau ada yang ingin ditanyakan atau berpendapat silahkan berkomentar saja.
Posting Komentar