Membahas Pluto, Planet Kerdil yang Kontroversial
Pluto adalah planet kerdil yang pertama kali ditemukan pada tahun 1930 oleh Clyde Tombaugh. Selama bertahun-tahun, Pluto dianggap sebagai planet kesembilan dalam tata surya, tetapi pada tahun 2006, International Astronomical Union (IAU) mengeluarkan keputusan kontroversial yang menurunkan status Pluto menjadi planet kerdil. Kontroversi ini masih menjadi topik hangat di kalangan astronom dan masyarakat umum. Artikel ini akan membahas tentang Pluto, termasuk sejarah penemuannya, sifat-sifatnya, dan mengapa statusnya sebagai planet masih menjadi perdebatan.
Sejarah Penemuan Pluto
Pluto ditemukan pada tanggal 18 Februari 1930 oleh Clyde Tombaugh, seorang astronom amatir Amerika Serikat yang bekerja di Observatorium Lowell di Arizona. Pencarian Tombaugh untuk planet X, planet hipotetis yang dipercayai terletak di luar Neptunus, akhirnya berhasil ketika ia menemukan Pluto. Penemuan Pluto menggemparkan dunia ilmiah, karena ini adalah planet pertama yang ditemukan sejak Neptunus pada tahun 1846.
Nama Pluto berasal dari dewa Romawi Pluto, dewa kematian dan dunia bawah tanah. Nama ini dipilih oleh putri dari percobaan penamaan publik. Nama lain yang diusulkan termasuk Minerva, Apollo, Atlas, dan Perseus.
Sifat-Sifat Pluto
Pluto adalah planet kerdil terbesar di tata surya, dengan diameter sekitar 2.377 kilometer. Ini kurang dari setengah dari ukuran Bumi. Pluto terletak di sabuk Kuiper, wilayah di tepi tata surya yang berisi banyak benda-benda es. Permukaan Pluto terdiri dari es nitrogen, metana, dan karbon monoksida, dan ada kemungkinan ada air di bawah permukaannya.
Pluto memiliki lima bulan yang diketahui, yang terbesar disebut Charon. Charon sebenarnya sangat besar untuk ukuran satelit; diameternya sekitar setengah dari Pluto. Charon juga mengorbit Pluto dalam waktu yang sama dengan rotasi Pluto, sehingga selalu menghadap ke satu sisi Pluto.
Status Pluto Sebagai Planet Kerdil
Pada tanggal 24 Agustus 2006, IAU mengeluarkan keputusan kontroversial yang menurunkan status Pluto dari planet menjadi planet kerdil. Alasan utama di balik keputusan ini adalah bahwa Pluto tidak memenuhi tiga kriteria yang diperlukan untuk dianggap sebagai planet. Pertama, planet harus mengorbit matahari. Kedua, planet harus berbentuk bulat karena gravitasi. Dan ketiga, planet harus membebaskan orbitnya dari benda-benda di sekitarnya. Pluto memenuhi dua kriteria pertama, tetapi tidak yang ketiga.
Keputusan IAU ini menuai kontroversi di kalangan astronom dan masyarakat umum. Banyak yang merasa bahwa Pluto masih harus dianggap sebagai planet karena alasan sentimental atau karena perdebatan tentang kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan planet.
Beberapa ahli astronomi juga telah mengajukan argumen bahwa definisi planet harus diperluas untuk memasukkan objek seperti Pluto. Mereka berpendapat bahwa definisi planet saat ini terlalu ketat dan terlalu terfokus pada ukuran dan orbit, sementara karakteristik lain seperti sifat-sifat permukaan dan komposisi juga harus dipertimbangkan.
Meskipun masih ada perdebatan tentang status Pluto, keputusan IAU tetap berlaku. Saat ini, ada lima planet kerdil yang dikenal di tata surya: Pluto, Ceres, Haumea, Makemake, dan Eris.
Fakta Menarik tentang Pluto
- Pluto membutuhkan waktu hampir 248 tahun untuk mengelilingi matahari.
- Suhu permukaan Pluto dapat turun hingga minus 240 derajat Celsius.
- Meskipun Pluto jauh dari Matahari, periode rotasinya sangat cepat, hanya sekitar 6,4 hari.
- Sejak penemuan Pluto pada tahun 1930, hanya satu wahana antariksa manusia yang pernah melewatinya: New Horizons, yang lewat di dekat Pluto pada tahun 2015.
FAQs
-
Pada tahun 2006, International Astronomical Union (IAU) mengeluarkan keputusan kontroversial yang menurunkan status Pluto dari planet menjadi planet kerdil.
-
Ada banyak argumen yang diajukan untuk mendukung status Pluto sebagai planet, termasuk argumen sentimental dan argumen tentang kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan planet.
-
Pluto adalah planet kerdil terbesar di tata surya dan memiliki lima bulan yang diketahui. Permukaannya terdiri dari es nitrogen, metana, dan karbon monoksida.
Kesimpulan
Pluto adalah planet kerdil yang masih menjadi topik perdebatan di kalangan astronom dan masyarakat umum. Meskipun keputusan International Astronomical Union pada tahun 2006 menurunkan status Pluto menjadi planet kerdil, masih banyak yang merasa bahwa Pluto harus dianggap sebagai planet karena karakteristiknya yang unik dan sentimental. Meskipun masih ada perdebatan, Pluto tetap menjadi objek menarik untuk dipelajari karena sifat-sifatnya yang unik dan posisinya di tepi tata surya.
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Posting Komentar