Kisah Hidup Inspiratif Sulianti Saroso
Masa Kecil Sulianti Saroso
Sulianti Saroso lahir di Jakarta pada 21 Juli 1949. Ia adalah anak bungsu dari pasangan Pangeran Mohammad Noer dan Raden Ayu Kartini. Ketika ia masih kecil, Sulianti sering dihantui oleh penyakit yang membuatnya harus sering bolos sekolah. Namun, ia tidak pernah menyerah dan tetap belajar di rumah dengan bantuan ibunya.
Masa Remaja Sulianti Saroso
Pada masa remajanya, Sulianti Saroso memiliki impian untuk menjadi dokter. Namun, keluarganya tidak mampu membiayai pendidikan kuliahnya. Sulianti tidak menyerah dan bekerja keras untuk mendapatkan beasiswa. Ia berhasil meraih beasiswa dari Kementerian Kesehatan dan melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Karir Sulianti Saroso
Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran, Sulianti Saroso bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ia kemudian menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan aktif dalam berbagai organisasi medis. Pada tahun 1992, Sulianti Saroso diangkat sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Pengabdian Sulianti Saroso
Sulianti Saroso sangat peduli dengan kesehatan masyarakat Indonesia. Ia aktif memperjuangkan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan terjangkau. Selama masa jabatannya sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Sulianti Saroso berhasil memimpin berbagai program pengendalian penyakit, seperti program imunisasi, pengendalian HIV/AIDS, dan pengendalian penyakit menular lainnya.
Penghargaan Sulianti Saroso
Atas pengabdiannya dalam bidang kesehatan masyarakat, Sulianti Saroso mendapatkan banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri. Ia mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Indonesia, WHO, dan berbagai organisasi medis internasional. Pada tahun 2005, Sulianti Saroso diangkat sebagai salah satu penerima penghargaan "Heroes of Health" dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.
Meninggalnya Sulianti Saroso
Pada tanggal 11 September 2005, Sulianti Saroso meninggal dunia akibat infeksi virus H5N1 atau flu burung. Ia terkena virus tersebut ketika menangani kasus flu burung di Indonesia. Sulianti Saroso meninggalkan warisan yang besar dalam bidang kesehatan masyarakat dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Kesimpulan
Sulianti Saroso adalah seorang dokter dan pejuang kesehatan masyarakat yang sangat inspiratif. Ia memperjuangkan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan terjangkau. Meskipun ia menghadapi banyak rintangan dan tantangan dalam hidupnya, Sulianti Saroso tidak pernah menyerah dan terus berjuang untuk meraih impian dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kita semua dapat belajar banyak dari kehidupan dan pengabdian Sulianti Saroso.
Posting Komentar