Mengenal Stablecoin, Mata Uang Crypto yang Stabil dan Aman
Volatilitas harga adalah perubahan nilai suatu aset dalam periode waktu tertentu. Semakin besar perubahan nilai, semakin tinggi volatilitasnya. Volatilitas harga yang tinggi membuat mata uang crypto kurang cocok untuk digunakan sebagai alat tukar atau penyimpan nilai.
Misalnya, Bitcoin, mata uang crypto paling populer, pernah mencapai harga tertinggi sekitar $ 63.000 pada April 2021, namun turun hampir 50% pada Juni 2021. Perubahan harga yang drastis ini membuat pengguna Bitcoin tidak bisa memprediksi berapa nilai uang mereka di masa depan.
Untuk mengatasi masalah volatilitas harga, munculah jenis mata uang crypto baru yang disebut stablecoin. Stablecoin adalah mata uang crypto yang nilainya diikat atau ditetapkan dengan aset lain yang lebih stabil, seperti mata uang fiat (misalnya dolar AS), komoditas (misalnya emas), atau mata uang crypto lain (misalnya Ethereum). Dengan demikian, stablecoin berusaha untuk menjaga nilai tukarnya tetap stabil dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar.
Apa Keuntungan Stablecoin?
Stablecoin memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan mata uang crypto biasa, antara lain:
1. Stabilitas harga
Stablecoin menawarkan nilai tukar yang stabil dan dapat diprediksi, sehingga pengguna tidak perlu khawatir tentang perubahan harga yang tiba-tiba. Stabilitas harga juga membuat stablecoin lebih mudah diterima oleh masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi keuangan, seperti pedagang, konsumen, dan regulator.
2. Kecepatan dan efisiensi transaksi
Stablecoin memanfaatkan teknologi blockchain yang memungkinkan transaksi yang cepat, murah, dan transparan tanpa perantara. Dengan demikian, stablecoin dapat meningkatkan efisiensi dan inklusi keuangan, terutama di negara-negara berkembang yang memiliki infrastruktur keuangan yang kurang memadai.
3. Diversifikasi portofolio
Stablecoin dapat menjadi salah satu pilihan untuk berinvestasi di pasar crypto tanpa mengambil risiko volatilitas harga yang tinggi. Stablecoin juga dapat menjadi alat lindung nilai atau hedging bagi investor yang ingin melindungi nilai aset mereka dari penurunan harga mata uang crypto lain.
Apa Tantangan Stablecoin?
Namun, stablecoin juga memiliki beberapa tantangan yang harus diatasi, antara lain:
1. Kekurangan transparansi dan akuntabilitas
Stablecoin yang diikat dengan aset lain harus memiliki cadangan atau jaminan yang cukup untuk menjamin nilai tukarnya. Namun, tidak semua stablecoin menyediakan informasi yang jelas dan akurat tentang cadangan atau jaminan mereka.
Hal ini dapat menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan di kalangan pengguna dan regulator. Misalnya, Tether, stablecoin terbesar yang diikat dengan dolar AS, pernah didenda $ 41 juta oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS karena menipu konsumen tentang cadangan mereka
2. Kerentanan terhadap serangan dan peretasan
Stablecoin yang menggunakan algoritma untuk mengatur pasokan dan permintaan harus memiliki mekanisme keamanan yang kuat untuk mencegah manipulasi atau serangan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Jika tidak, nilai tukar stablecoin dapat terganggu atau bahkan runtuh. Misalnya, TerraUSD, stablecoin algoritmik yang diikat dengan dolar AS, pernah mengalami penurunan harga hingga 30 sen pada Mei 2021 setelah terjadi serangan flash loan
3. Regulasi yang belum jelas dan konsisten
Stablecoin merupakan fenomena baru di dunia keuangan yang belum memiliki regulasi yang jelas dan konsisten di berbagai negara. Hal ini dapat menimbulkan hambatan dan ketidakpastian bagi pengembang, pengguna, dan regulator.
Beberapa negara mungkin menganggap stablecoin sebagai mata uang, aset, atau sekuritas, tergantung pada karakteristik dan mekanisme stabilisasi mereka. Beberapa negara mungkin juga melarang atau membatasi penggunaan stablecoin karena khawatir akan dampaknya terhadap stabilitas keuangan dan moneter.
Apa Contoh Stablecoin yang Populer?
Berikut adalah beberapa contoh stablecoin yang populer di pasar crypto saat ini:
1. Tether (USDT)
Tether adalah stablecoin terbesar dan tertua yang diikat dengan dolar AS dengan rasio 1:1. Tether didirikan pada tahun 2014 oleh perusahaan Tether Limited, yang juga mengoperasikan platform perdagangan crypto Bitfinex.
Tether mengklaim bahwa setiap USDT yang beredar didukung oleh cadangan dolar AS yang setara, namun hal ini sering dipertanyakan oleh pengamat dan regulator. Tether dapat digunakan untuk bertransaksi di berbagai platform crypto, seperti Binance, Coinbase, dan OKEx.
2. USD Coin (USDC)
USD Coin adalah stablecoin yang diikat dengan dolar AS dengan rasio 1:1. USD Coin diluncurkan pada tahun 2018 oleh perusahaan Circle dan Coinbase, dua platform crypto terkemuka di AS.
USD Coin mengklaim bahwa setiap USDC yang beredar didukung oleh cadangan dolar AS yang diaudit secara berkala oleh firma akuntansi independen. USD Coin dapat digunakan untuk bertransaksi di berbagai platform crypto, seperti Binance, Coinbase, dan Kraken
3. Dai (DAI)
Dai adalah stablecoin yang diikat dengan dolar AS dengan rasio 1:1. Dai diluncurkan pada tahun 2017 oleh MakerDAO, sebuah organisasi terdesentralisasi yang berjalan di atas jaringan Ethereum.
Dai didukung oleh cadangan mata uang crypto lain, seperti Ethereum dan Basic Attention Token, yang disimpan dalam kontrak pintar atau smart contract. Dai dapat digunakan untuk bertransaksi di berbagai platform crypto, seperti Binance, Coinbase, dan Uniswap
Bagaimana Cara Memilih Aplikasi Crypto Terbaik untuk Bertransaksi dengan Stablecoin?
Jika Anda tertarik untuk bertransaksi dengan stablecoin, Anda membutuhkan aplikasi crypto yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi Anda. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam memilih aplikasi crypto terbaik untuk bertransaksi dengan stablecoin:
1. Keamanan dan kredibilitas
Anda harus memilih aplikasi crypto yang memiliki keamanan dan kredibilitas yang tinggi, baik dari segi teknis maupun legal.
Anda harus memastikan bahwa aplikasi crypto memiliki fitur keamanan yang memadai, seperti enkripsi, otentikasi, dan perlindungan dana. Anda juga harus memastikan bahwa aplikasi crypto memiliki lisensi dan regulasi yang sesuai dengan hukum di negara Anda.
2. Kemudahan dan kenyamanan
Anda harus memilih aplikasi crypto yang memiliki kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaannya, baik dari segi desain, fungsi, maupun layanan.
Anda harus memastikan bahwa aplikasi crypto memiliki antarmuka yang intuitif, mudah digunakan, dan mendukung bahasa yang Anda pahami. Anda juga harus memastikan bahwa aplikasi crypto memiliki fungsi dan layanan yang lengkap, seperti deposit, withdrawal, trading, dan edukasi.
3. Biaya dan limit
Anda harus memilih aplikasi crypto yang memiliki biaya dan limit yang sesuai dengan anggaran dan tujuan Anda. Anda harus memastikan bahwa aplikasi crypto memiliki biaya yang transparan, kompetitif, dan adil, seperti biaya deposit, withdrawal, trading, dan penyimpanan.
Anda juga harus memastikan bahwa aplikasi crypto memiliki limit yang cukup, fleksibel, dan sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti limit deposit, withdrawal, trading, dan penyimpanan.
4. Jenis dan jumlah stablecoin yang didukung
Anda harus memilih aplikasi crypto yang memiliki jenis dan jumlah stablecoin yang didukung yang beragam dan banyak, sehingga Anda dapat memiliki pilihan yang lebih luas dan fleksibel dalam bertransaksi dengan stablecoin.
Anda harus memastikan bahwa aplikasi crypto mendukung stablecoin yang populer, seperti USDT, USDC, dan DAI, serta stablecoin yang potensial, seperti TerraUSD, Paxos Standard, dan Binance USD.
Salah satu aplikasi crypto yang dapat memenuhi kriteria-kriteria di atas adalah PINTU. PINTU adalah platform jual beli dan investasi aset crypto di Indonesia yang berfokus pada tampilan aplikasi yang intuitif, mudah digunakan, dengan konten edukasi in-app, terutama bagi investor crypto baru dan kasual.
PINTU memiliki keamanan dan kredibilitas yang tinggi, dengan lisensi resmi dari Bappebti dan Bank Indonesia, serta fitur keamanan yang canggih, seperti verifikasi identitas, otentikasi dua faktor, dan penyimpanan dana offline.
PINTU juga memiliki kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaannya, dengan antarmuka yang sederhana, elegan, dan mendukung bahasa Indonesia, serta fungsi dan layanan yang lengkap, seperti deposit, withdrawal, trading, dan edukasi.
PINTU juga memiliki biaya dan limit yang kompetitif dan fleksibel, dengan biaya deposit dan withdrawal yang rendah, biaya trading yang transparan, dan limit yang dapat disesuaikan dengan tingkat verifikasi pengguna.
PINTU juga mendukung berbagai jenis dan jumlah stablecoin, seperti USDT, USDC, DAI, TerraUSD, Paxos Standard, dan Binance USD, serta mata uang crypto lain, seperti Bitcoin, Ethereum, Cardano, dan Dogecoin.
Stablecoin adalah mata uang crypto yang nilainya diikat atau ditetapkan dengan aset lain yang lebih stabil, seperti mata uang fiat, komoditas, atau mata uang crypto lain.
Stablecoin menawarkan stabilitas harga, kecepatan dan efisiensi transaksi, serta diversifikasi portofolio, namun juga memiliki tantangan terkait transparansi dan akuntabilitas, kerentanan terhadap serangan dan peretasan, serta regulasi yang belum jelas dan konsisten.
Untuk bertransaksi dengan stablecoin, Anda membutuhkan aplikasi crypto yang memiliki keamanan dan kredibilitas, kemudahan dan kenyamanan, biaya dan limit, serta jenis dan jumlah stablecoin yang didukung yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.
Salah satu aplikasi crypto yang dapat menjadi pilihan Anda adalah PINTU, platform jual beli dan investasi aset crypto di Indonesia yang berfokus pada tampilan aplikasi yang intuitif, mudah digunakan, dengan konten edukasi in-app, terutama bagi investor crypto baru dan kasual.
Untuk Anda yang ingin berinvestasi crypto secara mudah, download PINTU sekarang! PT Pintu Kemana Saja dengan brand PINTU merupakan platform jual beli dan investasi aset crypto di Indonesia. Aplikasi PINTU berfokus pada tampilan aplikasi yang intuitif, mudah digunakan, dengan konten edukasi in-app, terutama bagi investor crypto baru dan kasual.
Sekian artikel yang saya buat untuk Anda. Saya harap artikel ini bermanfaat dan menarik bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan beritahu saya. Rifqi Fauzan
Posting Komentar