Nonton Film The Exorcist: Misteri dan Keajaiban di Balik Layar

Apakah Anda pecinta film horor? Jika iya, pasti Anda tidak asing dengan film legendaris berjudul "The Exorcist". Film ini dirilis pada tahun 1973 dan menjadi salah satu film horor tersukses sepanjang masa. Kisahnya yang menyeramkan dan efek visualnya yang luar biasa telah berhasil menakuti penonton di seluruh dunia.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail tentang film "The Exorcist". Kami akan mengungkapkan semua misteri dan keajaiban di balik layar pembuatan film ini. Dari proses produksi hingga kisah di balik adegan-adegan menegangkan, Anda akan mendapatkan informasi yang lengkap dan komprehensif tentang film ini.
Asal Usul Cerita "The Exorcist"
Cerita film "The Exorcist" sebenarnya diadaptasi dari novel berjudul sama karya William Peter Blatty. Novel ini terinspirasi dari kejadian nyata yang dialami oleh seorang anak perempuan bernama Regan MacNeil pada tahun 1949. Blatty, yang sebelumnya adalah mahasiswa sekolah kedokteran, sangat tertarik dengan kasus ini dan memutuskan untuk mengubahnya menjadi sebuah kisah horor yang menakutkan.
Novel "The Exorcist" awalnya diterima dengan baik oleh para pembaca dan menjadi bestseller. Blatty menggunakan fakta-fakta sejarah dan latar belakang medis untuk menjadikan cerita ini lebih realistis dan menyeramkan. Ia juga melakukan penelitian yang mendalam tentang eksorsisme dan kepercayaan agama untuk memperkaya alur cerita.
Setelah kesuksesan novelnya, Blatty kemudian mengadaptasi ceritanya menjadi skenario film. Ia ingin menghadirkan kengerian yang sama dalam versi layar lebar, dan film "The Exorcist" kemudian diproduksi dengan bantuan sutradara William Friedkin. Melalui proses panjang, cerita yang mengerikan ini berhasil diangkat menjadi film yang menghantui pikiran penonton hingga saat ini.
Proses Penulisan Novel "The Exorcist"
Penulisan novel "The Exorcist" oleh William Peter Blatty melibatkan riset yang mendalam dan dedikasi tinggi. Blatty menghabiskan berbulan-bulan untuk membaca laporan medis dan kasus eksorsisme yang terjadi di dunia nyata. Ia ingin memastikan bahwa cerita yang ia tulis memiliki dasar yang kuat dan mampu mengguncang emosi pembaca.
Blatty juga melakukan wawancara dengan beberapa ahli psikiatri dan tokoh agama untuk memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang fenomena kebangkitan setan. Ia ingin mengeksplorasi sisi gelap dan spiritual manusia yang jarang dieksplorasi dalam karya fiksi. Dengan riset yang teliti dan penulisan yang brilian, Blatty berhasil menghasilkan novel yang menakutkan dan memikat.
Dalam novel "The Exorcist", Blatty menggambarkan dengan detail kejadian-kejadian supranatural yang terjadi pada Regan MacNeil. Ia menggambarkan adegan-adegan yang mengerikan dengan begitu nyata sehingga pembaca merasa seolah-olah berada di dalam cerita. Kemampuan Blatty untuk menciptakan suasana yang mencekam dan karakter yang kompleks membuat novel ini menjadi karya yang luar biasa.
Pengaruh Novel "The Exorcist" dalam Dunia Sastra
Setelah dirilis, novel "The Exorcist" langsung mendapatkan pengakuan yang luas dalam dunia sastra. Banyak kritikus dan pembaca yang menganggapnya sebagai salah satu novel horor terbaik sepanjang masa. Keberhasilan novel ini juga membuka pintu bagi pengembangan genre horor dalam sastra.
Banyak penulis lain yang terinspirasi oleh "The Exorcist" dan mencoba mengeksplorasi tema-tema serupa dalam karya-karya mereka. Novel ini memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan genre horor dan membawa eksorsisme ke dalam pusat perhatian pembaca. Blatty telah menciptakan sesuatu yang revolusioner dan mengubah paradigma dalam dunia sastra horor.
Proses Casting dan Pemilihan Aktor Utama
Salah satu faktor keberhasilan film "The Exorcist" adalah pemilihan aktor yang tepat. Untuk peran Regan MacNeil, Blatty dan tim produksi melakukan audisi yang ketat. Mereka mencari seorang aktris muda yang mampu menghadirkan kepolosan dan ketakutan yang dibutuhkan oleh karakter tersebut.
Akhirnya, Linda Blair terpilih sebagai pemeran Regan MacNeil. Blatty melihat potensi besar dalam Blair dan yakin bahwa ia dapat membawa karakter tersebut menjadi hidup. Blair melakukan persiapan yang intensif untuk peran ini, termasuk belajar gerakan-gerakan tubuh yang aneh dan menguasai dialog yang penuh emosi.
Proses Casting Linda Blair
Proses casting Linda Blair sebagai Regan MacNeil tidaklah mudah. Tim produksi melihat banyak calon aktris muda yang berbakat, tetapi mereka mencari seseorang yang dapat memainkan peran yang sangat menuntut secara emosional. Blair berhasil menarik perhatian mereka dengan audisinya yang kuat dan kemampuannya untuk menghadirkan ketakutan yang meyakinkan.
Blair juga harus meyakinkan orang tuanya bahwa peran ini tidak akan membahayakan dirinya secara fisik atau emosional. Blatty dan tim produksi memberikan penjelasan rinci tentang proses produksi dan menjaga kesejahteraan Blair selama proses pengambilan gambar. Setelah mendapatkan persetujuan orang tuanya, Blair siap untuk memerankan karakter yang akan mengubah hidupnya.
Max von Sydow sebagai Father Merrin
Dalam film "The Exorcist", peran Father Merrin, seorang imam yang berperang melawan setan, diperankan oleh aktor veteran Max von Sydow. Blatty dan Friedkin yakin bahwa von Sydow memiliki kehadiran yang kuat dan wajah yang penuh karakter yang sesuai dengan karakter ini.
Von Sydow adalah salah satu aktor terkenal yang telah membintangi banyak film bergengsi sebelumnya. Ia mampu menghadirkan kearifan dan rasa takut yang mendalam dalam penampilannya sebagai Father Merrin. Keberadaan von Sydow dalam film ini memberikan kekuatan dan kredibilitas pada karakter dan cerita.
Efek Khusus dan Makeup yang Mengerikan
Film "The Exorcist" terkenal dengan efek khusus dan makeup yang sangat mengerikan. Tim produksi film ini bekerja keras untuk menciptakan adegan-adegan yang menegangkan dan mengerikan dengan bantuan efek visual yang canggih.
Satu adegan yang paling terkenal adalah adegan di mana kepala Regan MacNeil berputar 360 derajat. Untuk menciptakan efek ini, tim produksi menggunakan berbagai teknik, termasuk penggunaan boneka khusus dan pengeditan digital. Hasilnya, adegan ini terlihat sangat nyata dan mengejutkan bagi penonton.
Penggunaan Makeup Prostetik
Makeup prostetik memainkan peran penting dalam menciptakan tampilanmengerikan pada karakter-karakter dalam film "The Exorcist". Tim makeup menggunakan teknik-teknik canggih dan detail untuk mengubah penampilan aktor-aktor menjadi makhluk supranatural yang menyeramkan.
Salah satu karakter yang paling menakutkan adalah Regan MacNeil ketika ia berada dalam keadaan terkena pengaruh setan. Makeup prostetik yang memperlihatkan wajahnya yang membusuk, mata yang merah, dan kulit yang terluka menciptakan kesan yang sangat mengerikan. Hal ini tidak hanya meningkatkan ketegangan dalam film, tetapi juga menciptakan ikon visual yang dikenal oleh banyak orang.
Tidak hanya itu, efek muntah hijau yang menjadi salah satu ikon dalam film ini juga tercipta melalui penggunaan makeup prostetik. Tim makeup menggunakan bahan-bahan khusus yang dapat memberikan kesan muntah yang realistis dan menjijikkan. Hasilnya, adegan muntah Regan menjadi salah satu momen yang paling mencengangkan dalam film ini.
Penggunaan Efek Visual dan Suara
Di samping penggunaan makeup prostetik, efek visual dan suara juga memainkan peran penting dalam menciptakan atmosfer menakutkan dalam film "The Exorcist". Tim produksi menggunakan efek khusus seperti pencahayaan yang dramatis, pergerakan kamera yang menggoyang-goyang, dan penggunaan warna-warna gelap untuk menciptakan suasana yang mencekam.
Di samping itu, penggunaan efek suara yang tepat juga membantu meningkatkan ketegangan dalam film ini. Suara-suara aneh, jeritan, dan suara-suara supernatural lainnya digunakan untuk menciptakan ketakutan dan ketegangan yang mendalam pada penonton. Penggunaan efek visual dan suara ini berhasil membuat penonton merasakan ketegangan dan mencekamnya suasana di dalam film.
Kontroversi dan Protes yang Mengelilingi Film
Karena tema dan adegan yang sangat kontroversial, film "The Exorcist" menuai banyak protes dan kontroversi. Beberapa pihak, terutama dari kalangan agama, menentang film ini karena dianggap menghina kepercayaan agama dan menggambarkan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai moral.
Beberapa gereja bahkan melarang jemaatnya untuk menonton film ini dan menganggapnya sebagai propaganda setan. Film ini juga mendapatkan penilaian yang keras dari beberapa negara yang melarang penayangannya karena dianggap terlalu mengerikan dan melanggar norma-norma sosial yang berlaku.
Protes dari Gereja dan Kalangan Agama
Gereja Katolik merupakan salah satu pihak yang paling keras menentang film "The Exorcist". Mereka berpendapat bahwa film ini menghina sakramen eksorsisme dan menciptakan gambaran yang tidak akurat tentang kekuatan setan. Beberapa imam bahkan mengadakan doa bersama dan upacara eksorsisme sebagai reaksi terhadap film ini.
Protes juga datang dari kalangan agama lainnya yang merasa bahwa film ini melanggar nilai-nilai moral dan menggambarkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama. Mereka berpendapat bahwa film ini terlalu vulgar dan sadis dalam menampilkan adegan-adegan yang mengerikan.
Larangan Penayangan di Beberapa Negara
Sebagai respons terhadap protes dan kontroversi yang mengelilingi film ini, beberapa negara mengambil keputusan untuk melarang penayangan "The Exorcist". Mereka berpendapat bahwa film ini terlalu mengerikan dan melanggar norma-norma sosial yang berlaku di negara mereka.
Beberapa negara yang melarang penayangan film ini antara lain Irlandia, Singapura, dan Chili. Mereka menganggap bahwa film ini dapat merusak moral dan mempengaruhi kesehatan mental penontonnya. Meskipun mendapatkan larangan penayangan di beberapa negara, hal ini justru menambah popularitas dan ketertarikan terhadap film ini di kalangan penonton internasional.
Keberhasilan Komersial dan Pengaruhnya pada Industri Film
Film "The Exorcist" menjadi salah satu film dengan keberhasilan komersial yang luar biasa. Ketika film ini dirilis pada tahun 1973, ia mencetak pendapatan box office yang sangat mengesankan. Hingga saat ini, film ini masih menjadi salah satu film horor dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa.
Keberhasilan komersial film ini membuka mata industri film terhadap potensi besar yang dimiliki oleh film horor. Setelah suksesnya "The Exorcist", banyak produser dan sutradara yang mencoba mengikuti jejaknya dengan merilis film-film horor yang menakutkan. Film ini menciptakan tren baru dalam genre horor dan menjadi inspirasi bagi banyak pembuat film lainnya.
Pendapatan Box Office yang Fantastis
Pendapatan box office yang fantastis yang diraih oleh film "The Exorcist" membuatnya menjadi salah satu film dengan keuntungan terbesar dalam sejarah perfilman. Film ini mampu mengumpulkan pendapatan lebih dari $400 juta dengan anggaran produksi yang relatif kecil. Kesuksesan ini membuatnya menjadi panutan bagi banyak produser dan sutradara dalam menciptakan film horor yang menguntungkan secara finansial.
Pendapatan yang luar biasa ini juga membantu memperkuat industri film horor sebagai salah satu genre yang paling diminati oleh penonton. Produser dan sutradara mulai melihat potensi yang besar dalam film-film horor dan berinvestasi lebih banyak dalam produksi film-film serupa. Keberhasilan komersial "The Exorcist" telah membuka pintu bagi perkembangan dan eksplorasi lebih lanjut dalam genre horor.
Pengakuan dan Penghargaan untuk Film "The Exorcist"
Film "The Exorcist" mendapatkan banyak pengakuan dan penghargaan di industri film. Keberhasilan film ini tidak hanya terlihat dari segi komersial, tetapi juga dari segi apresiasi dan pengakuan dari para kritikus dan pengamat film.
Pada tahun 1974, "The Exorcist" meraih 10 nominasi Academy Awards, termasuk untuk kategori Best Picture dan Best Director. Meskipun tidak berhasil memenangkan semua nominasi tersebut, film ini masih berhasil membawa pulang penghargaan Best Adapted Screenplay. Penghargaan ini mengakui kepiawaian William Peter Blatty dalam mengadaptasi novelnya ke dalam skenario yang kuat dan menggugah.
Penghargaan di Festival-festival Film Terkemuka
Selain penghargaan Academy Awards, "The Exorcist" juga meraih pengakuan di festival-festival film terkemuka. Film ini memenangkan penghargaan Golden Globe untuk kategori Best Motion Picture - Drama. Penghargaan ini mengakui kehebatan film dalam menghadirkan cerita yang menggugah emosi dan menghadirkan pengalaman yang mendalam bagi penonton.
Di samping itu, film ini juga mendapatkan pengakuan di festival-festival film internasional. "The Exorcist" memenangkan penghargaan Golden Lion di Festival Film Venesia dan Prix de la Critique di Festival Film Cannes. Penghargaan-penghargaan ini membuktikan bahwa film ini bukan hanya sebuah film horor biasa, tetapi juga sebuah karya seni yang mengesankan dan bernilai tinggi.
Trivia Menarik tentang Film "The Exorcist"
Tahukah Anda bahwa ada banyak fakta menarik yang terkait dengan film "The Exorcist"? Di balik layar pembuatan film ini, terdapat beberapa trivia yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya. Mari kita jelajahi beberapa fakta menarik tentang film ini.
Penggunaan Suara Nyata Selama Proses Syuting
Saat proses syuting film "The Exorcist", sutradara William Friedkin menggunakan teknik perekaman suara yang unik. Ia memasukkan suara nyata dari lingkungan sekitar, termasuk suara angin, deru mobil, dan bahkan suara jangkrik, ke dalam adegan-adegan film. Tujuan dari penggunaan suara nyata ini adalah untuk menciptakan suasana yang lebih realistis dan menakutkan.
Salah satu contoh penggunaan suara nyata yang paling mencolok adalah di adegan eksorsisme. Suara-suara aneh dan menyeramkan yang terdengar selama adegan tersebut sebenarnya adalah suara nyata dari mesin inkubator di rumah sakit. Penggunaan suara nyata ini berhasil menciptakan ketegangan yang lebih intens dan membuat adegan menjadi lebih mencekam.
Kamera yang Mengalami Kecelakaan Maut
Selama proses pengambilan gambar film "The Exorcist", terjadi kecelakaan yang hampir merenggut nyawa seseorang. Saat sedang merekam adegan di mana Regan MacNeil melempar Father Karras ke belakang, kamera yang digunakan jatuh dan nyaris mengenai seorang kru kamera. Beruntung, kru tersebut berhasil menghindar tepat pada saat yang tepat, sehingga kecelakaan tersebut dapat dihindari.
Insiden ini menciptakan ketegangan yang tak terduga dalam proses produksi film. Kejadian ini juga menjadi salah satu contoh betapa seriusnya tim produksi dalam menciptakan adegan yang autentik dan menegangkan. Mereka rela mengambil risiko demi menghasilkan adegan yang sempurna.
Pengaruh Musik Klasik dalam Film
Musik memainkan peran penting dalam menciptakan atmosfer yang menakutkan dalam film "The Exorcist". Sutradara William Friedkin memilih musik klasik yang kuat dan dramatis untuk mengiringi adegan-adegan penting dalam film ini. Salah satu contohnya adalah penggunaan musik "Tubular Bells" oleh komposer Mike Oldfield.
Musik "Tubular Bells" menjadi sangat terkenal setelah film ini dirilis dan menjadi salah satu simbol dari film "The Exorcist" itu sendiri. Lagu ini menciptakan suasana yang mencekam dan menghadirkan ketegangan yang tak terlupakan bagi penonton. Penggunaan musik klasik ini berhasil menciptakan dimensi baru dalam pengalaman menonton film horor.
Pengaruh Budaya Populer dan Legacy "The Exorcist"
Film "The Exorcist" memiliki pengaruh yang besar dalam budaya populer. Sejak dirilis, film ini telah menjadi ikon dalam genre horor dan menciptakan dampak yang luas dalam berbagai aspek budaya. Mari kita eksplorasi pengaruh dan warisan yang ditinggalkan oleh film ini.
Pengaruh dalam Musik dan Seni
Film "The Exorcist" telah memberikan inspirasi bagi banyak seniman dan musisi dalam menciptakan karya-karya mereka. Pengaruh film ini terlihat dalam lirik-lirik lagu, video musik, dan bahkan pertunjukan panggung. Beberapa seniman bahkan mengadopsi elemen visual dan tema horor dari film ini dalam karya-karya mereka.
Di bidang seni, banyak seniman yang terinspirasi oleh gambar-gambar ikonik dan suasana menyeramkan dalam film ini. Mereka mencoba mengeksplorasi tema-tema serupa dalam karya-karya mereka, menciptakan karya yang mencerminkan ketakutan dan kegelapan yang ada dalam film "The Exorcist".
Pengaruh dalam Media dan Pop Culture
"The Exorcist" telah menciptakan dampak yang signifikan dalam media dan budaya populer. Film ini menjadi perbincangan yang hangat di kalangan penggemar film horor dan menjadi referensi yang sering dikutip dalam berbagai konteks. Ungkapan-ungkapan seperti "The power of Christ compels you!" dan "Your mother sucks cocks in hell!" menjadi sangat terkenal dan sering digunakan dalam parodi dan referensi populer.
Warisan film ini juga terlihat dalam kemunculan adaptasi-adaptasi baru dan sekuel-sekuel yang terinspirasi oleh "The Exorcist". Serial televisi dengan judul yang sama dan film-film sekuel telah dirilis untuk memperpanjang cerita yang telah sangat terkenal ini. Film ini telah menciptakan warisan yang kuat dan terus mempengaruhi industri film dan budaya populer hingga saat ini.
Sekuel dan Adaptasi Lain dari "The Exorcist"
Setelah kesuksesan film "The Exorcist" aslinya, banyak sekuel dan adaptasi lain yang dilakukan untuk memperpanjang cerita yang menegangkan ini. Mari kita lihat beberapa sekuel dan adaptasi yang telah dirilis setelahnya.
Sekuel "The Exorcist II: The Heretic"
Sekuel pertama yang dirilis setelah "The Exorcist" adalah "The Exorcist II: The Heretic" pada tahun 1977. Film ini mengisahkan kelanjutan dari kisah Regan MacNeil dan upaya untuk menyelidiki kembali kejadian-kejadian supranatural yang dialaminya. Meskipun sekuel ini tidak mendapatkan kesuksesan kritikal yang sama seperti film aslinya, tetapi tetap menjadi bagian dari warisan "The Exorcist".
Sekuel Lain dan Adaptasi Televisi
Setelah "The Exorcist II: The Heretic", beberapa sekuel lainnya juga dirilis, termasuk "The Exorcist III" pada tahun 1990 dan "Exorcist: The Beginning" pada tahun 2004. Pada tahun 2016, serial televisi dengan judul "The Exorcist" juga dirilis, mengambil setting yang sama dengan film aslinya dan menghadirkan cerita baru yang menegangkan.
Adaptasi lain yang patut disebutkan adalah novel "Legion" karya William Peter Blatty, yang merupakan sekuel langsung dari novel "The Exorcist". Novel ini juga diadaptasi menjadi film dengan judul "The Exorcist III". Karya-karya ini memperluas dunia "The Exorcist" dengan cerita-cerita baru yang tetap menegangkan dan mencekam.
Rekomendasi Film Serupa untuk Pecinta "The Exorcist"
Jika Anda menyukai film "The Exorcist" dan ingin menonton film-film serupa dengan tema dan suasana yang menyeramkan, berikut adalah beberapa rekomendasi film horor yang dapat memuaskan dahaga Anda akan ketegangan dan kengerian.
The Shining (1980)
Directed by Stanley Kubrick, "The Shining" adalah adaptasi dari novel karya Stephen King yang mengisahkan seorang penulis yang mulai kehilangan akal sehatnya ketika tinggal di sebuah hotel terpencil bersama keluarganya. Film ini dikenal dengan atmosfernya yang mencekam dan penampilan ikonis Jack Nicholson sebagai tokoh utamanya. "The Shining" adalah salah satu film horor yang dianggap sebagai karya terbaik dalam genre ini.
The Conjuring (2013)
Directed by James Wan, "The Conjuring" adalah sebuah film horor supernatural yang terinspirasi dari kisah nyata. Film ini mengisahkan pasangan suami istri, Ed dan Lorraine Warren, yang merupakan paranormal investigator yang berurusan dengan kasus-kasus supranatural yang menakutkan. Dengan atmosfer yang gelap dan jump scare yang efektif, "The Conjuring" berhasil menciptakan ketegangan yang menggigit dan menjadi salah satu film horor modern yang paling populer.
Hereditary (2018)
Directed by Ari Aster, "Hereditary" adalah sebuah film horor psikologis yang mengisahkan tentang keluarga yang terjerat dalam kegelapan setelah kematian nenek mereka. Film ini dikenal dengan atmosfer yang mencekam dan penampilan akting yang luar biasa, terutama dari Toni Collette yang memerankan tokoh utama. "Hereditary" menawarkan pengalaman horor yang intens dan menakutkan.
Get Out (2017)
Directed by Jordan Peele, "Get Out" adalah sebuah film horor psikologis yang menggabungkan elemen horor dengan komentar sosial yang tajam. Film ini mengisahkan seorang pria kulit hitam yang mengunjungi keluarga pacarnya yang kulit putih dan menghadapi kejadian-kejadian supranatural yang mengerikan. Dengan alur cerita yang cerdas dan twist yang mengejutkan, "Get Out" menjadi salah satu film horor yang sangat diapresiasi dan memenangkan banyak penghargaan.
The Babadook (2014)
Directed by Jennifer Kent, "The Babadook" adalah sebuah film horor psikologis yang mengisahkan seorang ibu yang terjebak dalam kehadiran makhluk supranatural yang menakutkan. Film ini menawarkan atmosfer yang gelap dan menegangkan, serta akting yang kuat dari Essie Davis yang memerankan tokoh utama. "The Babadook" berhasil menciptakan ketegangan psikologis yang menghantui dan menjadi salah satu film horor indie yang diakui secara luas.
Rosemary's Baby (1968)
Directed by Roman Polanski, "Rosemary's Baby" adalah sebuah film horor psikologis yang mengisahkan seorang wanita hamil yang merasa semakin terisolasi dan terancam oleh lingkungannya yang misterius. Film ini menawarkan atmosfer yang gelap dan penuh ketegangan, dengan akting brilian dari Mia Farrow sebagai tokoh utama. "Rosemary's Baby" dianggap sebagai salah satu film horor klasik yang paling berpengaruh dalam sejarah perfilman.
Dalam artikel ini, kami telah membahas secara lengkap dan komprehensif tentang film "The Exorcist". Kami mengungkapkan semua misteri dan keajaiban di balik layar pembuatan film ini, mulai dari asal usul cerita hingga pengaruhnya dalam budaya populer. Kami juga memberikan rekomendasi film horor lainnya untuk Anda yang menyukai film "The Exorcist".
Film "The Exorcist" tidak hanya menjadi salah satu film horor tersukses sepanjang masa, tetapi juga menjadi ikon dalam genre ini. Dengan cerita yang menyeramkan, efek khusus yang mengerikan, dan pengaruhnya yang luas dalam budaya populer, "The Exorcist" telah meninggalkan jejak yang kuat dalam sejarah perfilman.
Jika Anda adalah seorang pecinta film horor, jangan lewatkan kesempatan untuk menonton film ini. Siapkan diri Anda untuk merasakan ketakutan yang mendalam dan misteri yang menegangkan. Namun, ingatlah bahwa film ini mengandung konten yang mengerikan dan tidak cocok untuk semua penonton. Selamat menonton!
Posting Komentar