Mengatasi Perundungan di Sekolah dengan Program Roots
Sekarang ini, perundungan atau bullying sering diketemukan di lingkungan sekolah. Karenanya, sikap ini perlu jadi perhatian khusus oleh beberapa faksi.
Karena itu, diperlukan jalan keluar untuk menangani kasus perundungan. Beragam hal terus dilaksanakan, seperti Pemerintahan Indonesia terus lakukan upaya-upaya pengendalian tindak perundungan di sekolah.
Satu diantaranya dengan menggamit UNICEF Indonesia untuk bersama membuat program "Roots".
Roots ialah sebuah program penangkalan perundungan berbasiskan sekolah yang sudah telah diperkembangkan oleh UNICEF Indonesia semenjak 2017 bersama Pemerintahan Indonesia, akademiki, dan pegiat pengajaran dan pelindungan anak.
Merilis situs Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Senin (27/12/2021), konsentrasi dari program ini ialah menangani perundungan di sekolah dengan mengikutsertakan rekan seumuran.
Beberapa siswa yang mempunyai dampak pada rekan-rekan di sekolahnya akan dibuat jadi agen peralihan yang bisa bawa imbas positif pada tindak perundungan.
Berikut ialah detil dari program Roots:
1. Lakukan survey
Pada tahapan awalnya dari program Roots ialah lakukan survey pada beberapa peserta didik dan guru sekitar perundungan di lingkungan sekolahnya.
Mereka diberi beberapa pertanyaan sederhana berkenaan perundungan seperti pernahkan lakukan perundungan, sudah pernahkah jadi korban perundungan, apa yang sudah dilakukan saat menyaksikan perundungan, dan lain-lain.
Adapun survey dilaksanakan secara anonim supaya identitas informan selalu terlindungi rahasianya. Dengan dilaksanakan survey, nanti dapat dijumpai data berkaitan perundungan yang bisa jadi dasar penskalaan perlakuan seterusnya.
2. Penyeleksian agen peralihan
Untuk penyeleksian agen peralihan memakai teori media sosial. Sistem yang sudah dilakukan ialah tiap peserta didik tiap angkatan disuruh tuliskan 10 nama rekan paling dekatnya. Nanti bakal ada sekitaran 40 agen peralihan di sekolah
Ini penting karena dalam media sosial ingin didapatkan data berkenaan peserta didik mana yang paling punya pengaruh dan sangat didengarkan oleh peserta didik yang lain.
Penyeleksian agen peralihan ini mempunyai tujuan untuk dapat mempengaruhi peserta didik lain supaya perduli pada kasus perundungan yang terjadi di sekolahnya.
3. Training agen peralihan
Nanti, beberapa agen peralihan yang telah dipilih barusan seterusnya akan jalani sesion training sepanjang 15 tatap muka. Training ini memberi materi sekitar perundungan ke agen peralihan. Supaya efisien, training dilaksanakan 1x dalam satu minggu hingga program ini diestimasikan jalan sepanjang satu semester.
Di sini, peranan fasilitator jadi kunci dalam sesion training. Fasilitator dapat datang dari guru di sekolah atau pembimbing ekstrakurikuler. Tetapi, fasilitator sebaiknya figur yang dekat dan bisa dipercayai oleh beberapa agen peralihan.
4. Kampanye antiperundungan
Lankah seterusnya adalah sesudah beberapa agen peralihan dikasih training berkenaan perundungan, unit pengajaran dapat rayakan acara pucuk dengan melangsungkan kampanye antiperundungan. Acara ini harus dituruti oleh semua masyarakat sekolah dimulai dari peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan.
Pucuk acara dari kampanye ini bisa diadakan dengan beragam gagasan inovatif dari beberapa agen peralihan. Dapat berupa penandatanganan maklumat anti perundungan, pergelaran seni, atau beberapa ide inovatif yang lain.
5. Penilaian program
Selanjutnya, kerjakan survey ulangi dan penilaian selesai program Roots digerakkan. Adakah peralihan di tingkat kasus perundungan atau mungkin tidak. Bila program sukses, karena itu kasus perundungan akan turun.
Tetapi, bila rupanya makin banyak yang memberikan laporan kasus perundungan juga bisa memiliki arti sudah banyak masyarakat sekolah yang makin perduli dengan permasalahan perundungan di lingkungannya.
Perundungan memang bukan permasalahan yang bisa diremehkan. Oleh karenanya, unit pengajaran dapat coba mengimplementasikan program Roots untuk tekan kasus perundungan di sekolahnya.
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Posting Komentar