Piala Aff Hidupkan Kembali Gairah Sepakbola Asean

Singapura - Sepakbola Asia Tenggara sempat "mati suri" gara-gara pandemi virus corona. Piala AFF 2020 diperlukan sanggup menggugah lagi gairah yang sempat padam.
Pandemi COVID-19 yang timbul Maret 2020 simpel menghasilkan persepakbolaan di ASEAN mati kutu. Liga-liga di regional ini tergolong Liga 1 dilarang sehingga menghasilkan para pemain kehilangan pemasukan.
Thailand dan Vietnam ternasuk yang paling cepat menggelar kompetisinya lagi, sekitar paruh kedua tahun 2020. Indonesia bahkan mesti berhenti 1,5 tahun sebelum Liga 1 bergulir lagi tamat Agustus lalu.
Mengingat ASEAN selaku salah satu satu sentra penyebaran virus corona, maka sukar bagi sepakbola atau persaingan olahraga yang lain dihelat. Bahkan Piala AFF yang sebaiknya dihelat tamat tahun 2020 mengalami berulang kali pergantian jadwal.
Piala AFF balasannya dihelat juga mulai mulai 5 Januari yang dipusatkan di Singapura dan gres saja selesai, Sabtu (1/1/2022) malam WIB. Thailand timbul selaku juara usai mengalahkan Indonesia melalui agregat 6-2.
Meski ada beberapa kelemahan selama perhelatan turnamen utamanya soal metode bubble, Piala AFF setidaknya sanggup menggugah lagi persepakbolaan Asia Tenggara.
"Kami melakukan pekerjaan sama dengan banyak pihak untuk tetap menggugah gairah sepak bola di tengah pandemi. Dan, bahu-membahu dengan semua stakeholder, Piala AFF 2020 sanggup digelar," ujar Presiden AFF Mayor Jenderal Khiev Sameth dalam rilis terhadap detikSport.
"Selamat untuk Thailand yang tampil selaku juara. Selamat juga untuk Indonesia yang tampil mengesankan dengan pemain mudanya dalam turnamen ini," sambungnya.
![]() Para petinggi AFF tergolong Sekjen Ratu Tisha (kedua dari kiri) Foto: AP/Suhaimi Abdullah |
Dengan slogan 'Emerging Stronger Together', Piala AFF jadi saat-saat untuk negara-negara ASEAN bangun dari keterpurukan di tengah pandemi.
Ini ialah sebuah penghargaan bagi para Frontliners dan sebuah spirit untuk kebangkitan bareng dimulai dari AFF Suzuki Cup 2020," terperinci Ketua Kompetisi AFF Fransisco Kabualdi.
Wakil Presiden AFF, Ratu Tisha Destria, menyebut sinergi negara-negara Asia Tenggara sungguh diperlukan untuk menjaga keberadaan sepakbola.
"Ke depan pada gilirannya sepakbola akan menampilkan faedah untuk sekitar," kata Ratu Tisha yang ialah mantan Sekjen PSSI.
Posting Komentar