Peluncuran Kurikulum Merdeka Berikut Keunggulan yang Dimiliki Kurikulum Ini
Krisis pembelajaran di Indonesia makin ketinggalan dengan lenyapnya pembelajaran (learning loss) dan bertambahnya ketimpangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi. Khususnya karena ada wabah COVID-19.
Untuk mengembalikan pembelajaran pascapandemi itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan aplikasi Merdeka Belajar Episode Ke-5 Belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengutamakan keutamaan peringkasan kurikulum berbentuk kurikulum pada keadaan khusus (kurikulum darurat).
"Peringkasan kurikulum darurat ini efisien memitigasi ketinggalan pembelajaran pada periode wabah Covid-19," jelasnya saat penyeluncuran Merdeka Belajar Episode ke-15 lewat YouTube Kemendikbud RI, pada Jumat (11/2/2022).
Nadiem menerangkan jika di saat ini kurikulum yang dipakai dalam skala nasional, ada banyak kekurangan yang telah dideteksi.
Struktur kurikulum tidak fleksibel dan banyak guru berasa jam pelajaran telah ditetapkan /minggu tetapi tidak dapat pilih di antara konsentrasi memperkuat pembelajaran atau sisi yang lain.
"Materi kita terkadang menjemukan, kurang bermacam. Hingga guru tidak ada kebanyakan tur guide untuk dapat meningkatkan pembelajaran kontekstual. Materi pembelajaran terlampau kaku, terlampau padat dan membuat beberapa siswa menjemukan," tutur Nadiem.
Sementara efektifitas kurikulum darurat, malah memperlihatkan pengokohan mengenai keutamaan peralihan perancangan dan taktik implikasi kurikulum lebih mendalam.
Oleh karenanya, arah peralihan kurikulum yang dimuat dalam Merdeka Belajar Adegan 15 ini ialah struktur kurikulum yang lebih fleksibel, konsentrasi pada materi yang fundamental, memberi keleluasan untuk guru memakai beragam piranti ajar sama sesuai keperluan dan karakter peserta didik, dan aplikasi yang sediakan beragam rekomendasi untuk guru untuk selalu meningkatkan praktik mengajar secara berdikari dan share praktik baik.
Sekolah Masih tetap Dikasih Kebebasan Pilih 3 Pilihan
Walau demikian, dalam rekondisi pembelajaran sekarang ini, lanjut Nadiem, unit pendidikan diberi kebebasan tentukan tiga kurikulum yang hendak diputuskan atau mungkin tidak dipaksa.
Opsi pertama, Kurikulum 2013 secara penuh, opsi ke-2 Kurikulum Darurat, yakni Kurikulum 2013 yang disederhanakan, dan opsi ke-3 ialah Kurikulum Merdeka.
"Karena itu, pemerintahan akan mempersiapkan angket untuk menolong unit pendidikan memandang tingkatan persiapan dianya memakai Kurikulum Merdeka," tutur Nadiem.
Platform Aplikasi Merdeka Mengajar
Selainnya persiapan setiap unit pendidikan, implementasi Kurikulum Merdeka disokong oleh Platform Aplikasi Merdeka Mengajar.
Platform Merdeka Mengajar ini akan menolong guru dalam memperoleh rekomendasi, ide, dan pengetahuan untuk mengaplikasikan Kurikulum Merdeka.
"Ini ialah platform untuk guru yang keinginan kita akan berkembang jadi satu platform yang tidak cuma materi dan content dari kementerian, tetapi dipunyai guru. Dari guru dan untuk guru. Ini ialah aplikasi dari kementerian untuk menolong beberapa guru menolong mengaplikasikan kurikulum merdeka dan belajar jadi pendidik yang lebih bagus," papar Nadiem.
Beragam faksi juga ikut memberikan dukungan peraturan Kurikulum Merdeka yang dikeluarkan Kemendikbudristek. Satu diantaranya ialah support Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifuddin.
Menurut dia, Kurikulum Merdeka sebagai alih bentuk pembelajaran yang perlu. Tidak saja dalam hadapi pendidikan saat wabah tetapi juga untuk hadapi keadaan dunia yang tetap berbeda sesuai perubahan jaman.
"Aku yakin tiap anak itu unik, oleh karenanya pendekatan yang holistik fleksibel dan konsentrasi pada kapabilitas anak ialah kunci untuk meningkatkan anak dengan optimal untuk harapan yang ingin mereka capai," tutur Hetifah.
Penerapan Kurikulum Merdeka ini tidak terlepas dari peranan guru. Danang Hidayatullah, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia memandang jika Kurikulum Merdeka sebagai sisi dari guru di sekolah. Menurut dia, guru harus dapat menyesuaikan ada peralihan.
"Kita harus sama bergerak dan gerakkan ada pemerataan dan sinkronisasi dari peralihan (kurikulum) ini," katanya.
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Posting Komentar