Teknologi Perilaku Ilmu yang akan Segera Muncul di Masa Depan
KEMAJUAN teknologi terjadi sekarang ini. Salah satunya bentuk dari perkembangan itu ialah pemakaian mesin atau robot berteknologi kepandaian bikinan atau artificial intelligence (AI). Selain itu, bioteknologi dan teknologi info (IT) juga berkembang cepat.
Tetapi, apakah benar mesin, robot, dan IT membuat hidup manusia lebih gampang? Apa perilaku manusia perlu berbeda ikuti perkembangan teknologi? Mekanisme di luar manusia seperti apa yang diperlukan untuk sekarang ini dan masa datang?
Tulisan ini menjawab beberapa pertanyaan itu sekalian menjelaskan plus dan minus perkembangan teknologi untuk kemanusiaan.
Buat pelajari jalinan teknologi dan perilaku manusia, pendekatan baru juga dibutuhkan. Belakangan ini, keilmuan Teknologi Perilaku dijajakan sebagai pendekatan baru dalam ilmu pengetahuan perilaku.
Keilmuan baru itu diharap selekasnya diperkembangkan pada beberapa universitas di Indonesia dengan kerjasama bersama bidang industri.
Teknologi sekarang ini
Saat sebelum mengulas lebih jauh mengenai Teknologi Perilaku, silahkan kita baca contoh di antara teknologi dan perilaku manusia di masa datang yang dicatat oleh Olle Häggstörm dalam bukunya, Here be Dragons: Science, Technology, and the Future of Humanity (Oxford University Press, 2016).
Dari judulnya saja, kita telah dikasih deskripsi berkaitan daerah yang tidak kita mengenal dan beresiko. Masalahnya ada naga yang dilukiskan sanggup menyemburkan api.
Sudah diketahui, naga sebagai mitologi atau monster yang dipercayai oleh beberapa warga, tetapi tidak ada faktanya.
Pada buku novel itu, Häggstörm mengingati rintangan dibalik kelebihan beberapa temuan teknologi baru, seperti eksperimen genetika dan perkembangan di dunia klinis. Dia juga mengingati resiko yang kemungkinan ada karena perubahan teknologi. Janganlah sampai kemanusiaan musnah karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, demikian kurang lebih yang ingin dia berikan.
Profesor matematika itu menulis mengenai angkasa luar untuk memperlebar dunia. Ia bercerita makhluk ruangan angkasa dalam hubungan dengan kehidupan di Bumi. Makhluk ini lebih kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kerja-sama di antara manusia dan makhluk itu dikisahkan dalam bukunya itu.
Sekarang ini, manusia telah bersiap-sedia untuk berkoloni di ruangan angkasa, terutamanya peluang tinggal di Planet Mars. Telah ada arketipe kendaraan garapan perusahaan Tesla yang hendak dipakai di planet itu. Bahkan juga, organisasi private di Belanda mulai buka penawaran ke beberapa orang untuk menetap di situ.
Melihat beragam peristiwa itu, apa yang dicatat Häggstörm dalam bukunya peluang jadi riil?
Dalam sehari-harinya, perkembangan teknologi membuat hidup manusia semakin nyaman. Dahulu, tidak ada telephone pegang dengan beragam aplikasinya. Ada juga ekonomi baru. Kedatangan internet juga memungkinkannya transaksi bisnis secara online.
Di bagian klinis, perkembangan bioteknologi kelihatan terang. Ada ultrasonography (USG) yang bisa hasilkan citra janin dalam kandungan. Electroencephalography (EEG) dipakai untuk merekam otak secara electronic. Magnetic resonance imaging (MRI) diperkembangkan untuk menyaksikan citra dan keakuratan peranan otak.
Selain itu, ada juga alat röntgen untuk gigi yang paling kecil. Citra digital langsung kelihatan di monitor monitor. Dokter gigi dapat segera memakainya sebagai pemandu perawatan gigi pasien di saat itu juga.
Ada banyak kembali pengecekan klinis yang bisa dilaksanakan memakai beberapa alat tolong itu.
Meskipun begitu, kedatangan teknologi itu bukan hanya memberi faedah positif. Teknologi bawa imbas negatif.
Teknologi hebat di dunia kesehatan, misalkan, membuat tenaga kesehatan seakan-akan lupakan kesensitifan medis berkenaan dengan keperluan pasien. Semuanya menjadi tergantung pada mesin dan alat.
Walau sebenarnya, pasien kerap lebih memerlukan servis penuh sentuhan kemanusiaan. Oleh karenanya, tenaga kesehatan perlu tingkatkan kekuatan komunikasi antarmanusia. Di sanalah, hasil riset pengetahuan sosial dan perilaku bermanfaat di dunia klinis.
Contoh yang lain dapat diambil ialah perlakuan transplantasi organ. Sekarang ini, sudah ada cangkok organ yang dari hewan. Ada binatang tertentu memiliki deoxyribonucleic acid (DNA) yang cocok dengan manusia.
Ada pemisah bedeng jantung datang dari organ binatang itu. Dengan penyiapan tertentu, organ itu bisa dicangkokkan dalam tubuh manusia.
Tetapi, apa semuanya orang, jika benar-benar memerlukan, siap dicangkoki organ hewan itu? Belum pasti. Karena, ada kepercayaan agama tertentu yang larang pemakaiannya.
Wujud teknologi terbaru yang lain ialah alat berbentuk cip yang bisa disisipkan ke otak. Peranan kerja sisi otak yang hancur bisa diganti oleh alat itu. Satu diantaranya, untuk perawatan penyakit parkinson.
Pergerakan yang umumnya tidak teratasi jadi dikelola dengan kontribusi cip itu. Pengatasan ini pasti membutuhkan pengecekan cermat mengenai peluang imbas sebelahnya. Ada syarat jika cuman pasien parkinson tanpa masalah psikis yang bisa memakai sistem perawatan ini.
Kemanusiaan
Semua perkembangan teknologi itu membuat kita menanyakan kembali mengenai beberapa hal fundamental. Apa kemanusiaan itu?
Manusia ialah mamalia yang punyai inteligensi. Manusia punyai otak yang paling sulit dan bekerja tiada henti. Kemanusiaan sebagai kesukaran manusia yang unik daripada makhluk hidup yang lain di Bumi.
Salah satunya keunikan manusia ialah emosi. Geram, bersedih, suka, dan takut sebagai emosi menguasai dalam kehidupan manusia. Semua emosi itu diperlukan untuk tetap bertahan hidup.
Secara umum, cuman emosi suka yang dipandang positif. Emosi lain sering dipandang negatif. Seakan-akan, emosi lain tidak bermanfaat. Walau sebenarnya, semua emosi diperlukan saat terkait dengan manusia lain.
Selainnya emosi, keunikan kemanusiaan ialah cinta. Cirinya ialah kasih-sayang, simpati, empati, nurani, jati diri, dan citra badan. Semuanya terbina semenjak manusia lahir atau saat masih juga dalam kandungan. Keunikan itu bisa dialihpindahkan dari 1 angkatan ke angkatan selanjutnya.
Budaya yang disebut ciptaan juga manusia jadi keunikan kemanusiaan. Beragam seni pementasan sebagai kreativitas manusia. Tari dan drama, baik tradisionil atau kekinian, terbentuk oleh khayalan manusia.
Seni kriya dan alat rumah tangga terbentuk lewat tangan manusia. Primata memiliki tangan, tapi tidak dipakai untuk mencipta. Mereka memakai tangan, cuman hanya untuk tetap bertahan hidup.
Selainnya seni, keperluan yang tersangkut kepatutan sebagai manusia berbudaya ikut terbentuk. Beragam makanan, baju, pengaturan ruangan, dan sebagainya sebagai pertanda keberadaan kemanusiaan.
Apa perkembangan teknologi bisa memberikan dukungan atau hapus semuanya? Malah kita perlu manfaatkan perkembangan teknologi dan meminimalisir imbas jeleknya. Namun, perkembangan teknologi demikian cepat berbeda. Apa manusia siap untuk berbeda dengan cepat juga?
Karena itu, memerlukan kerja-sama di antara teknologi dan ilmu pengetahuan perilaku. Pendekatan ini sedang dipersiapkan oleh beragam universitas terpenting di dunia.
Perilaku manusia bisa dibuat jadi lebih terukur secara mekanismeik memakai teknologi. Performa sempurna sama sesuai arah organisasi juga bisa direalisasikan.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Apa dunia akademinya siap meningkatkan teknologi perilaku?
Teknologi perilaku
Mode ilmu pengetahuan eksperimen perilaku telah lama diperkembangkan. Satu diantaranya tercantum pada Behavioral Engineering Mode yang diperkembangkan oleh Thomas F Gilbert. Keterangan berkenaan mode ini bisa diketemukan dalam bukunya yang bertema Human Competence: Engineering Worthy Performnce (McGraw-Hill, 1978).
Adapun mode itu didasari pada teori behaviorisme radikal yang dibuat salah satunya figur besar psikologi, B F Skinner.
Gilbert sebagai seorang profesor yang lebih idealis daripada jadi pebisnis. Mitranya yang seorang mahasiswa paling akhir Skinner di Harvard, Carl Binder, lebih ahli dalam pasarkan konsep-konsep itu.
Binder menebarluaskan mode yang dibuat oleh Gilbert. Dia juga berhasil bikin hasil risetnya jadi komersil. Fluency Building Instructional dan metodologi pengiraan dibuat untuk diaplikasikan di dalam organisasi dan industri. Dia jadi pion knowledge manajemen.
Behavioral Engineering bisa dipakai untuk tingkatkan performa organisasi. Seperti Skinner, Gilbert mengatakan jika lebih bernilai atur lingkungan dibanding perilaku perseorangan. Matriks berikut memvisualisasikan mode itu.
Sebagai mahasiswa paling akhir Skinner, Binder merinci penataan lingkungan dalam matriks itu. Organisasi sediakan ke-3 faktor yang ada pada Behavioral Engineering Mode.
Jika merujuk pada Binder, sia-sia saja melakukan investasi pada motivasi dan kegemaran orang. Hasilnya tidak jadi sama seperti yang diharap. Kecukupan dalam penuhi keperluan setiap hari penting. Kemudian, keperluan sekunder bisa tercukupi, seperti keperluan untuk berprestasi. Perlu pengendalian faktor lingkungan untuk performa sempurna.
Universitas di Indonesia perlu adopsi mode Behavioral Engineering Mode dan menyesuaikan dengan istilah teknologi perilaku. Penyesuaian bisa dilaksanakan di beberapa faktor. Kerja-sama dengan dunia industri mutlak diperlukan.
Pengetahuan perilaku manusia yang dapat dikawinkan secara humanis dengan teknologi terbaru perlu dipersamakan. Pemakaian teknologi terbaru di lingkungan yang pas diharap membuat performa pribadi lebih efisien. Teknologi perilaku sediakan pendekatan baru dalam pengendalian lingkungan itu.
Penutup
Segi positif dan negatif mengenai perkembangan teknologi sudah dikatakan. Kapan robot dipakai dan kapan kemanusiaan ditonjolkan perlu diperhitungkan kembali. Teknologi perilaku sebagai "perkawinan" di antara perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan perilaku yang bermanfaat untuk pengendalian lingkungan.
Tambahan Binder dan Mode Gilbert dipakai sebagai dasar teori. Perancangan riset operasional jadi kunci sukses peralihan lingkungan. Raihannya ialah performa sempurna dalam setiap organisasi untuk berkembang bersama.
Referensi:
- Prof Johana E Prawitasari PhD Program Studi Psikologi, Universitas Kristen Krida Wawasan, Jakarta
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Posting Komentar