7 Masjid Singgah di Tol Trans Jawa, Termasuk yang Imamnya dari Luar Negeri
Tol Trans Jawa menjadi jalur pilihan para pemudik untuk mudik ke kampung halaman. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, ada tujuh masjid yang bisa dikunjungi sebagai tempat singgah. Masjid-masjid ini direkomendasikan oleh e-booklet 'Mudik Jelajah Masjid' yang disusun oleh Kemenparekraf. Selain memberikan informasi tentang masjid, panduan ini juga memberikan rekomendasi tempat wisata terdekat.
Berikut adalah tujuh masjid yang bisa dikunjungi saat mudik melalui Tol Trans Jawa:
1. Masjid Raya At-Taqwa Cirebon
Masjid Raya At-Taqwa Cirebon mempunyai gaya arsitektur yang kental dengan nuansa Timur Tengah. Terletak di Palimanan, masjid ini sering dijuluki sebagai "The Beauty of Middle East in West Java". Tidak hanya bangunannya yang menawan, di sekitar masjid juga terdapat menara setinggi 65 meter. Menara ini memungkinkan para pengunjung untuk melihat keindahan Kota Cirebon dari ketinggian. Bukan hanya sebagai tempat beribadah, masjid ini juga menjadi objek wisata yang menarik bagi para traveler yang sedang melintasi Jalur Tol Trans Jawa. Dengan arsitektur yang memukau, masjid ini akan memanjakan mata para pengunjung yang singgah di sini.
2. Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang
Masjid Agung Nurul Kalam di Pemalang memiliki tampilan yang unik. Berbeda dengan masjid pada umumnya, bangunan Masjid Agung Nurul Kalam memiliki bentuk kotak dengan gaya minimalis yang futuristik. Setelah mengalami renovasi pada tahun 2019, masjid ini menjadi semakin menarik dengan penampilan yang lebih modern dan estetis. Berbagai sentuhan artistik diterapkan pada bangunan masjid ini, mulai dari pemilihan warna hingga detail arsitekturnya. Keindahan bangunan Masjid Agung Nurul Kalam ini dapat menjadi destinasi menarik bagi para traveler yang melintasi jalur tol trans Jawa.
3. Masjid Klenteng Krajan Dukuh Salatiga
Masjid Klenteng Krajan Dukuh adalah salah satu contoh arsitektur unik yang memadukan budaya Arab dan Tiongkok. Terletak di Kota Salatiga, masjid ini merupakan simbol akulturasi budaya dan toleransi umat beragama di wilayah tersebut. Meskipun didominasi oleh warna merah dan ornamen khas Tionghoa, bangunan ini sebenarnya adalah sebuah masjid yang difungsikan sebagai tempat ibadah umat Muslim.
Bangunan masjid ini memiliki ciri khas atap bergaya pagoda Tiongkok yang terbuat dari genteng keramik berwarna merah. Di bagian dalam, terdapat dekorasi khas Tionghoa seperti ukiran kayu, patung naga, dan kaligrafi Arab yang menjadikan masjid ini sangat menarik dan unik. Meskipun memiliki karakteristik yang berbeda dengan masjid pada umumnya, Masjid Klenteng Krajan Dukuh tetap difungsikan sebagai tempat ibadah yang ramah dan terbuka untuk semua umat.
Dengan keberadaannya, Masjid Klenteng Krajan Dukuh telah menjadi sebuah simbol toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa keberagaman budaya dan agama dapat bersatu dalam harmoni di sebuah bangsa.
4. Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta
Masjid Raya Sheikh Zayed adalah hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) kepada Presiden Jokowi sebagai simbol persahabatan antara Uni Emirat Arab dan Indonesia. Terletak di kawasan Surakarta, Jawa Tengah, masjid ini menambah daftar lokasi wisata religi di kota yang terkenal dengan julukan "The Spirit of Java" ini.
Masjid Raya Sheikh Zayed dibangun dengan menggunakan material bahan bangunan impor dari Uni Emirat Arab seperti marmer dan kristal. Arsitekturnya mengambil inspirasi dari Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi, yang menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Masjid ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern seperti jaringan internet dan pendingin udara yang membuat suasana dalam masjid tetap sejuk.
Masjid Raya Sheikh Zayed dapat menampung sekitar 5.000 jamaah dan memiliki menara setinggi 99 meter. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga menjadi tempat untuk berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di kota Surakarta. Dengan keindahan arsitekturnya dan nilai-nilai persahabatan yang diwujudkan, Masjid Raya Sheikh Zayed menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri.
5. Masjid Agung Kraton Surakarta
Masjid Agung Kraton merupakan sebuah peninggalan sejarah dari Kerajaan Mataram. Masjid ini memiliki makna penting dalam penyebaran agama Islam di kota Solo. Terletak di dekat alun-alun dan Kraton Surakarta, bangunan masjid ini bergaya arsitektur Jawa Mataram dengan atap berbentuk tajug tumpang tiga yang melambangkan iman, Islam, dan ihsan. Masjid Agung Kraton dikenal juga dengan sebutan "Langgar Kuburan" karena berada di samping kuburan raja-raja dan tokoh-tokoh kerajaan yang meninggal. Selain itu, Masjid Agung Kraton juga dijadikan sebagai tempat berlangsungnya berbagai upacara keagamaan, seperti pengajian dan peringatan Isra Mi'raj. Karena keindahannya, Masjid Agung Kraton juga sering menjadi lokasi wisata religi yang diminati oleh wisatawan.
6. Masjid Agung Sidoarjo
Masjid Agung Kabupaten Sidoarjo adalah masjid pertama di Jawa Timur yang dilengkapi dengan fasilitas travelator untuk memudahkan jemaah lansia dan disabilitas. Konsep inklusif diterapkan di Masjid Agung Sidoarjo dengan menyediakan fasilitas travelator guna menunjang kenyamanan para jemaah.
Masjid Agung Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan fasilitas inklusifnya. Masjid ini memiliki travelator, sebuah fasilitas yang sangat membantu jemaah lansia dan disabilitas untuk naik dan turun tangga. Travelator juga merupakan fasilitas yang jarang ditemukan di masjid-masjid di Indonesia. Selain itu, Masjid Agung Sidoarjo juga memiliki konsep arsitektur yang modern dengan desain kubah yang unik. Bangunannya terdiri dari tiga lantai yang terhubung oleh tangga dan lift. Di dalamnya, terdapat ruang sholat yang luas dan nyaman serta aula yang bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan islami dan sosial.
7. Masjid Agung Raudlatul Jannah
Masjid Agung Raudlatul Jannah, Probolinggo menjadi masjid kebanggaan sekaligus ikon terbaru Kota Probolinggo. Masjid kuno yang sudah berdiri sejak tahun 1770 ini dulunya bernama Masjid Jamik dan didirikan oleh bupati pertama yang diangkat oleh VOC, Raden Brojonegoro atau yang dikenal dengan julukan Kanjeng Jimat.
Di momen Ramadhan, Masjid Agung Raudlatul Jannah, Probolinggo biasanya mendatangkan imam dari luar negeri untuk memimpin salat tarawih. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman baru dalam ibadah di bulan suci ini bagi jamaah yang datang.
Masjid yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Probolinggo ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi objek wisata sejarah dan religi yang menarik.
Arsitektur masjid ini terlihat megah dengan sentuhan ornamen Islami dan Jawa yang sangat kental. Selain itu, terdapat pula halaman dan taman yang dihiasi dengan berbagai macam tanaman hias dan bunga yang menambah keindahan masjid ini.
Masjid Agung Raudlatul Jannah juga sering dijadikan sebagai tempat untuk kegiatan keagamaan, seperti pengajian, seminar, maupun acara-acara keagamaan lainnya. Selain itu, masjid ini juga selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat setempat dan wisatawan, terutama saat musim liburan tiba.
Jadi, bagi traveler yang sedang melintasi jalur tol Trans Jawa dan melewati Probolinggo, jangan lupa mampir sejenak di Masjid Agung Raudlatul Jannah untuk merasakan keindahan arsitektur dan sejarahnya, serta mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di dalamnya.
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Posting Komentar