cara mendidik
cara2
pendidikan karakter

Mari kita simak artikel kali ini, teman-teman sekalian sebetulnya kita harus bertanya dulu yang paling mendasar apa sih akal itu? Akal itu secara bahasa kalau di KBBI itu merupakan perangkat untuk berpikir kalau di dalam bahasa Arab itu istilahnya Iqbaal itu kan sesuatu yang digunakan manusia untuk mengikat sorban di kepalanya itu dinamakan Ical kalau di kita sendiri secara budaya sebetulnya sudah mengenal akal itu dengan istilah Cipta.
Kalau kita sering mendengar istilah rasa cipta dan Karsa, nah itu Pengertian akal secara sederhana yang saya ketahui kemudian bagaimana sih cara mendidik akal ini? tentu kan kita berbicara masalah pendidikan ya cara mendidik akal itu bisa dilakukan dengan berbagai macam cara sebetulnya namun yang paling intinya akal kita itu dididik dengan cara berfikir.
Nah berpikir inilah sebetulnya yang menjadi pokok dalam mendidik akal, nah akal ini kan sesuatu perangkat yang diberikan tuhan oleh kita yang kita sebut sajalah ada di kepala kita ini yang namanya otak, otak ini kan sebuah perangkat yang luar biasa dimana dia bisa menyimpan data bisa mengeluarkan data bisa membandingkan bisa membantah bisa menganalisa dan lain-lain itulah yang saya maksudkan akal ini sesuatu yang hebat yang dimiliki oleh manusia.
Makanya di dalam pendidikan ini akal ini sangat center sangat menjadi sesuatu yang harus diperhatikan kita kenal dengan istilah kognitif atau kemampuan mengetahui kemampuan mengamati meskipun akal ini harus melalui pancaindra dulu, harus melalui jasad dulu, kan seperti itu kita mengamati menggunakan mata kita mendengar kita merasakan sehingga muncul rangsangan-rangsangan terhadap akal kita yang kemudian akal kita menjadi berfungsi dengan berfikir itu cara mendidik akal kita.
Makanya gitu disekolah itu sebetulnya sedang diajak untuk berpikir kita pergi kemanapun dalam rangka belajar itu pasti Intinya kita itu dirangsang untuk berpikir baik itu kita menjadi tahu, baik itu kita belajar membandingkan, baik itu kita belajar menganalisa, semuanya sebetulnya dalam rangka berpikir.
Nah sebetulnya banyak sih macam-macam seni berpikir itu ada berfikir secara filosofis, teologis, ada berfikir fundamental itu macem-macem seni berpikir yang kemudian nanti kita insya Allah akan bahas nah saya hanya ingin menekankan bahwa jika kita sebagai manusia dan kita mengakui kita itu sebagai manusia maka sebetulnya kita tidak boleh melupakan unsur dalam diri kita yaitu akal.
Saya ingin katakan bahwa ketika manusia Berpikir itu manusia akan sehat akalnya dari situ manusia akan terlihat seperti manusia gitu karena yang membedakan manusia dengan hewan yaitu akal. Dengan akal Manusia dapat menciptakan sesuatu dapat berinovasi dapat berkreasi makanya sifatnya dinamis tidak statis, maka ketika manusia sering berfikir seyogyanya manusia itu sedang memanusiakan dirinya, sedang berusaha menjadikan utuh unsur-unsur dalam dirinya, ruhnya diisi dengan berzikir, akalnya pun diisi dengan berfikir kan begitu.
Nah dalam rangka manusia menyempurnakan akalnya inilah kemudian manusia akan menghasilkan sesuatu karya menghasilkan sebuah jawaban mempertanyakan sesuatu yang tidak diketahui manusia akan selalu dilimpahi oleh pengetahuan ketika manusia itu selalu berpikir, nah menurut saya kalau kita memang mengakui diri kita sebagai manusia maka seyogyanya kita itu harus sering berfikir Ia berpikir itu kan sederhananya kita bertanya apa kita bertanya bagaimana kita bertanya Untuk apa kita bertanya Mengapa dari situ kita akan menemukan jawaban dan dari jawaban itu akan menjadi pengetahuan.
Jadi maksud saya Kita sebagai manusia itu harus semakin mempertajam pikiran kita karena semakin tajam pikiran semakin banyak bertanya semakin banyak berkarya semakin banyak berinovatif kalau kita tidak sering mengasah pikiran kita akan sering dianalogikan oleh orang-orang tua kita bahwasanya ketika kita itu malas berfikir maka layaknya seperti pisau pisau akan tumpul Kalau saya lebih ekstrimnya ingin mengatakan bahwa ketika manusia tidak sering menggunakan akalnya untuk berfikir maka akalnya mati.
Apa bedanya dengan hewan, ia mungkin hanya berperilaku hanya bertingkah berdasarkan Hawa dan dorongan-dorongan jasmaninya akalnya tidak dapat mengontrol tubuhnya sehingga tubuhnya menghendaki apapun itu akan dituruti. Nah jadi sangat penting menurut saya makanya saya akan membuka ruang berfikir agar kita lebih sempurna lebih menyempurnakan unsur-unsur yang ada pada diri kita di samping kita jasadi itu kan makan minum tidur olahraga, ini akal kita juga harus selalu diasah.
Nah kritik saya terhadap realitas hari ini saya tidak kan jauh di lingkungan saya, saya sering mengadakan kegiatan diskusi dalam rangka saya ingin menyehatkan akal pemuda di sekitar saya, namun yang saya dapatkan dari 70/80 bahkan lebih pemuda yang ada dilingkungan saya yang hadir dalam diskusi itu paling lima paling banyak 10/3 orang lah.
Itu yang intinya Itu bisa saya amati bahwasanya lingkungan saya ajalah gatau dilingkungan yang lain masih sangat minim terhadap apa yang menjadi makna penting dari akal, akalnya mungkin digunakan untuk sesuatu yang tidak produktif Saya tidak menyalahkan orang-orang yang misalnya ya rebahan main game gitu ya kemana ngelantur kemana-mana ya silahkan saja namun saya hanya ingin bicara bahwa indikasi kita itu menggunakan akal dengan baik ketika kita berfikir kearah yang lebih baik.
Ketika kita berpikir mendapatkan perubahan kita berpikir mendapatkan solusi kita berfikir mendapatkan jawaban itu menurut saya akal yang digunakan dengan benar karena ia bisa saja karena kalau kita digunakan untuk hal-hal yang apalah kegiatan apa tapi seyogyanya kalau kita ingin menyempurnakan diri, ayolah sama-sama kita terus belajar sama-sama kita terus berpikir berpikir lebih baik.
Berfikir sesuatu yang akan merubah hidup kita dan hidup dilingkungan kita ini generasi muda nih yang saya rasa harus semakin giat lagi untuk menyehatkan akalnya karena kalau tidak ya akal kita mungkin akan mati itu saja yang dapat saya sampaikan Insya Allah di artikel berikutnya saya akan membahas dimensi manusia yang ketiga yaitu jasad Sekian dari saya Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
CARA MENDIDIK AKAL - DIMENSI MANUSIA

CARA MENDIDIK AKAL - DIMENSI MANUSIA
Cara Mendidik Akal - Dimensi Manusia - Pada kesempatan kali ini saya akan kembali mengajak membuka ruang berpikir bagi kita semua dalam artikel Sebelumnya saya telah membahas sedikit tentang dimensi manusia yang pertama yaitu ruh nah kali ini saya akan membahas dimensi manusia yang kedua yaitu akal. Siapkan kopi dan pikiran, mari kita sama-sama membuka ruang berpikir.Mari kita simak artikel kali ini, teman-teman sekalian sebetulnya kita harus bertanya dulu yang paling mendasar apa sih akal itu? Akal itu secara bahasa kalau di KBBI itu merupakan perangkat untuk berpikir kalau di dalam bahasa Arab itu istilahnya Iqbaal itu kan sesuatu yang digunakan manusia untuk mengikat sorban di kepalanya itu dinamakan Ical kalau di kita sendiri secara budaya sebetulnya sudah mengenal akal itu dengan istilah Cipta.
Kalau kita sering mendengar istilah rasa cipta dan Karsa, nah itu Pengertian akal secara sederhana yang saya ketahui kemudian bagaimana sih cara mendidik akal ini? tentu kan kita berbicara masalah pendidikan ya cara mendidik akal itu bisa dilakukan dengan berbagai macam cara sebetulnya namun yang paling intinya akal kita itu dididik dengan cara berfikir.
Nah berpikir inilah sebetulnya yang menjadi pokok dalam mendidik akal, nah akal ini kan sesuatu perangkat yang diberikan tuhan oleh kita yang kita sebut sajalah ada di kepala kita ini yang namanya otak, otak ini kan sebuah perangkat yang luar biasa dimana dia bisa menyimpan data bisa mengeluarkan data bisa membandingkan bisa membantah bisa menganalisa dan lain-lain itulah yang saya maksudkan akal ini sesuatu yang hebat yang dimiliki oleh manusia.
Makanya di dalam pendidikan ini akal ini sangat center sangat menjadi sesuatu yang harus diperhatikan kita kenal dengan istilah kognitif atau kemampuan mengetahui kemampuan mengamati meskipun akal ini harus melalui pancaindra dulu, harus melalui jasad dulu, kan seperti itu kita mengamati menggunakan mata kita mendengar kita merasakan sehingga muncul rangsangan-rangsangan terhadap akal kita yang kemudian akal kita menjadi berfungsi dengan berfikir itu cara mendidik akal kita.
Makanya gitu disekolah itu sebetulnya sedang diajak untuk berpikir kita pergi kemanapun dalam rangka belajar itu pasti Intinya kita itu dirangsang untuk berpikir baik itu kita menjadi tahu, baik itu kita belajar membandingkan, baik itu kita belajar menganalisa, semuanya sebetulnya dalam rangka berpikir.
Nah sebetulnya banyak sih macam-macam seni berpikir itu ada berfikir secara filosofis, teologis, ada berfikir fundamental itu macem-macem seni berpikir yang kemudian nanti kita insya Allah akan bahas nah saya hanya ingin menekankan bahwa jika kita sebagai manusia dan kita mengakui kita itu sebagai manusia maka sebetulnya kita tidak boleh melupakan unsur dalam diri kita yaitu akal.
Saya ingin katakan bahwa ketika manusia Berpikir itu manusia akan sehat akalnya dari situ manusia akan terlihat seperti manusia gitu karena yang membedakan manusia dengan hewan yaitu akal. Dengan akal Manusia dapat menciptakan sesuatu dapat berinovasi dapat berkreasi makanya sifatnya dinamis tidak statis, maka ketika manusia sering berfikir seyogyanya manusia itu sedang memanusiakan dirinya, sedang berusaha menjadikan utuh unsur-unsur dalam dirinya, ruhnya diisi dengan berzikir, akalnya pun diisi dengan berfikir kan begitu.
Nah dalam rangka manusia menyempurnakan akalnya inilah kemudian manusia akan menghasilkan sesuatu karya menghasilkan sebuah jawaban mempertanyakan sesuatu yang tidak diketahui manusia akan selalu dilimpahi oleh pengetahuan ketika manusia itu selalu berpikir, nah menurut saya kalau kita memang mengakui diri kita sebagai manusia maka seyogyanya kita itu harus sering berfikir Ia berpikir itu kan sederhananya kita bertanya apa kita bertanya bagaimana kita bertanya Untuk apa kita bertanya Mengapa dari situ kita akan menemukan jawaban dan dari jawaban itu akan menjadi pengetahuan.
Jadi maksud saya Kita sebagai manusia itu harus semakin mempertajam pikiran kita karena semakin tajam pikiran semakin banyak bertanya semakin banyak berkarya semakin banyak berinovatif kalau kita tidak sering mengasah pikiran kita akan sering dianalogikan oleh orang-orang tua kita bahwasanya ketika kita itu malas berfikir maka layaknya seperti pisau pisau akan tumpul Kalau saya lebih ekstrimnya ingin mengatakan bahwa ketika manusia tidak sering menggunakan akalnya untuk berfikir maka akalnya mati.
Apa bedanya dengan hewan, ia mungkin hanya berperilaku hanya bertingkah berdasarkan Hawa dan dorongan-dorongan jasmaninya akalnya tidak dapat mengontrol tubuhnya sehingga tubuhnya menghendaki apapun itu akan dituruti. Nah jadi sangat penting menurut saya makanya saya akan membuka ruang berfikir agar kita lebih sempurna lebih menyempurnakan unsur-unsur yang ada pada diri kita di samping kita jasadi itu kan makan minum tidur olahraga, ini akal kita juga harus selalu diasah.
Nah kritik saya terhadap realitas hari ini saya tidak kan jauh di lingkungan saya, saya sering mengadakan kegiatan diskusi dalam rangka saya ingin menyehatkan akal pemuda di sekitar saya, namun yang saya dapatkan dari 70/80 bahkan lebih pemuda yang ada dilingkungan saya yang hadir dalam diskusi itu paling lima paling banyak 10/3 orang lah.
Itu yang intinya Itu bisa saya amati bahwasanya lingkungan saya ajalah gatau dilingkungan yang lain masih sangat minim terhadap apa yang menjadi makna penting dari akal, akalnya mungkin digunakan untuk sesuatu yang tidak produktif Saya tidak menyalahkan orang-orang yang misalnya ya rebahan main game gitu ya kemana ngelantur kemana-mana ya silahkan saja namun saya hanya ingin bicara bahwa indikasi kita itu menggunakan akal dengan baik ketika kita berfikir kearah yang lebih baik.
Ketika kita berpikir mendapatkan perubahan kita berpikir mendapatkan solusi kita berfikir mendapatkan jawaban itu menurut saya akal yang digunakan dengan benar karena ia bisa saja karena kalau kita digunakan untuk hal-hal yang apalah kegiatan apa tapi seyogyanya kalau kita ingin menyempurnakan diri, ayolah sama-sama kita terus belajar sama-sama kita terus berpikir berpikir lebih baik.
Berfikir sesuatu yang akan merubah hidup kita dan hidup dilingkungan kita ini generasi muda nih yang saya rasa harus semakin giat lagi untuk menyehatkan akalnya karena kalau tidak ya akal kita mungkin akan mati itu saja yang dapat saya sampaikan Insya Allah di artikel berikutnya saya akan membahas dimensi manusia yang ketiga yaitu jasad Sekian dari saya Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Via
cara mendidik
Posting Komentar