Berita Pendidikan
pendidikan karakter

Karena apa yang diprogramkan oleh pemerintah pada aplikatifnya itu tidak sama sekali berhubungan tidak ada ketersinambungan antara program antara konsep yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dengan realitas dilapangan.
Bagaimana pendidikan itu dapat berjalan di kita itu anak yang telah lulus SD kemudian SMP lalu melanjutkan studinya ke SMA atau SMK di sana menurut saya sama sekali belum terlihat Dimana ada pembentukan karakter siswa yang terjadi adalah paksaan yang terjadi adalah sebuah keterpaksaan yang mana siswa harus mengikuti aturan.
Padahal kalau kita ingin supaya anak itu dapat membekas di dalam dirinya karakter-karakter tentu harus dibangun melalui kesadaran siswa itu sendiri dulu. Saya pernah sekolah SD dan itu masa di mana sebetulnya bisa dikatakan kertas putih tanpa ada coretan sedikitpun apa yang guru katakan kepada saya Saya akan melaksanakan apa yang guru perintahkan kepada saya Saya akan melaksanakan dan juga di rumah orang tua dengan seorang anak pada usia-usia SD itu anak masih sangat dekat dengan orangtua karena masih bisa diantar ke sekolah oleh orangtua anak masih disuapin oleh orangtua anak masih bisa diatur oleh orang tua itu pada usia-usia SD pada usia-usia ya Katakanlah anak itu masih berada pada kertas yang kosong kertas yang putih.
Yang jadi persoalannya di SD itu sebetulnya menjadi titik pertama dimana jika Pemerintah ingin membuat konsep ingin menciptakan bangsa yang berkarakter itu lebih baik dan lebih awal lebih utamanya itu diterapkan pada anak-anak sekolah dasar kemudian dilanjutkan di SMP baru ketika di SMK atau SMA itu dia diarahkan sesuai dengan minat dan bakat sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita pembangunan nasional.
Di SD itu kita bisa terapkan usia-usia seperti kelas 1 kelas 2 kita ciptakan anak itu yang berkarakter disiplin karakter jujur karakter bertanggung jawab karakter gemar membaca karakter cinta tanah air karakter cinta terhadap jati dirinya sebagai bangsa dan negara.
Lalu Selama enam tahun proses pembelajaran di sekolah dasar itu terus-terusan digembleng Masalah karakter masalah kepribadian masalah budi pekerti seorang anak sampai pada SMP itu dia akan terbiasa akan melakukan sesuatu yang dicita-citakan oleh semua orang gimana anak bisa bertanggung jawab anak bisa disiplin anak bisa jujur anak bisa sungguh-sungguh anak bisa mempunyai cita-cita untuk menjadi orang yang berguna orang yang dapat melakukan perubahan itu nantinya terbiasa karena dari SD dia dididik dia dituntun dia dikembangkan ia dicetak untuk memiliki karakter.
Sehingga nantinya pada ketika SMP SMA atau SMK ketika si anak itu mulai mencari dan menemukan apa yang sesuai dengan minat dan bakatnya, karakter-karakter itu tidak akan lepas pada diri seorang anak jadi pada akhirnya ketika misalnya orang itu berada pada sekolah menengah kejuruan pertanian ataupun ia mengambil jaringan atau pemasaran atau perhotelan atau yang di SMA pun itu di dalam praktek di lapangan itu kemungkinan dia dapat memiliki jiwa yang sangat matang dia tidak akan Korupsi lah meskipun kecil-kecilan dia tidak akan menyia-nyiakan waktu yang dia miliki dia gemar membaca dia gemar bersosialisasi berinteraksi ia melek akan kasus-kasus yang terjadi pada negara ini.
Pada bangsa ini dia menjadi orang yang ingin peduli memiliki rasa kepedulian yang tinggi memiliki rasa kepekaan tinggi, kemudian anak itu ditopang oleh nilai-nilai spiritualitas nilai-nilai kerohanian nilai-nilai ketuhanan di dalam dia menjalankan profesionalitasnya nanti dia itu akan menjadi manusia yang dicita-citakan oleh semua orang.
Jadi permasalahan pendidikan di kita itu pendidikan karakter khususnya jika memang ingin mencetak manusia yang berkarakter sebaiknya tanamkan karakter-karakter itu dimulai SD dan SMP artinya itu menjadi fokusan utama fokus yang paling awal pendidikan itu adalah menciptakan karakter menciptakan sikap nantinya akan mudah akan mudah disini artinya dimana manusia ketika nantinya berprofesi Dia memiliki sebuah kangen di dalam hidup Dia memiliki Akuan pekerjaan itu tidak akan berperilaku dan bersikap tidak pada kebaikan.
Secara umum dia tidak akan melanggar norma-norma norma sosial baik norma agama itu akan menjadikan perlahan pembangunan pembangunan peradaban manusia di Indonesia itu kembali pulih hari-hari ini kan kita SD saja saya mengalami mengajar materi yaitu luar biasa materi agama saja sudah diajarkan diberi pemahaman tentang wali diberi pemahaman tentang yang itu saya dapatkan dulu sewaktu SMA jadi kadar materinya itu memang kurang.
Kalau guru tidak bisa menempatkan apa yang menjadi materi di pelajaran itu, itu akan membuat anak itu kebingungan pada tahap anak-anak SD itu kan hanya pengenalan hanya pembiasaan sifatnya bukan pemahaman bukan analisis apalagi membandingkan itu di tahap kognitif yaitu jangan terlalu dalam, biasa kan itu yang diperdalam itu dalam Sekolah Dasar ataupun SMP itu mulai ditekankan pada sikap dan pembiasaan karakter.
Yang saya lihat anak-anak itu jadi dimana usianya belum pada masanya dia sudah menerima apa yang sebetulnya bukan pada kemampuan dia untuk menerima itu, itu permasalahan dan ketika di smp-nya di SMK nya dia kebingungan Dia tidak memiliki karakter ia tidak memiliki sikap yang telah dibiasakan sejak kecil. Ya pada akhirnya anak itu ya kemana-mana pergaulannya, kontrol tidak bisa kita awasi terhadap perkembangan pertumbuhan anak.
Maka menurut saya kalau misalnya ada pemerintah yang mendengar ataupun sebagai ujung tombaknya seorang guru di pendidikan sekolah dasar ataupun di SMP saya sarankan dan saya rasa pembiasaan terhadap karakter yang paling utama kontrol sikap seorang peserta didik itu yang menjadi konsentrasi guru-guru di SD atau SMP.
Baru ketika di SMK / SMA atau di perguruan tinggi dia dibuka pengetahuannya dibuka Cakrawala keilmuannya untuk mengembangkan minat dan bakat yang ia punya dengan bersamaan dengan karakter yang ia bawa yang ia bentuk dari kecil hingga dia nanti melanjutkan sekolah atau menjadi seseorang di masa depan.
Itu saja menurut saya yang sekiranya penting dari pembahasan kali ini ya kita harus tetap selalu meluangkan pikiran kita untuk mencerdaskan diri sendiri dan tentu Saya sangat berharap kita dapat sama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
PENDIDIKAN KARAKTER - PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

PENDIDIKAN KARAKTER - PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK
Pendidikan Karakter - Pembentukan karakter peserta didik - Hai Hai Hai saya senang sekali melanjutkan pembahasan tentang pendidikan, beberapa berita mengatakan dan menyebarluaskan informasi banyak sekali krisis moral yang terjadi di Indonesia saya rasa apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah mengenai pendidikan karakter itu belum berhasil.Karena apa yang diprogramkan oleh pemerintah pada aplikatifnya itu tidak sama sekali berhubungan tidak ada ketersinambungan antara program antara konsep yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dengan realitas dilapangan.
Bagaimana pendidikan itu dapat berjalan di kita itu anak yang telah lulus SD kemudian SMP lalu melanjutkan studinya ke SMA atau SMK di sana menurut saya sama sekali belum terlihat Dimana ada pembentukan karakter siswa yang terjadi adalah paksaan yang terjadi adalah sebuah keterpaksaan yang mana siswa harus mengikuti aturan.
Padahal kalau kita ingin supaya anak itu dapat membekas di dalam dirinya karakter-karakter tentu harus dibangun melalui kesadaran siswa itu sendiri dulu. Saya pernah sekolah SD dan itu masa di mana sebetulnya bisa dikatakan kertas putih tanpa ada coretan sedikitpun apa yang guru katakan kepada saya Saya akan melaksanakan apa yang guru perintahkan kepada saya Saya akan melaksanakan dan juga di rumah orang tua dengan seorang anak pada usia-usia SD itu anak masih sangat dekat dengan orangtua karena masih bisa diantar ke sekolah oleh orangtua anak masih disuapin oleh orangtua anak masih bisa diatur oleh orang tua itu pada usia-usia SD pada usia-usia ya Katakanlah anak itu masih berada pada kertas yang kosong kertas yang putih.
Yang jadi persoalannya di SD itu sebetulnya menjadi titik pertama dimana jika Pemerintah ingin membuat konsep ingin menciptakan bangsa yang berkarakter itu lebih baik dan lebih awal lebih utamanya itu diterapkan pada anak-anak sekolah dasar kemudian dilanjutkan di SMP baru ketika di SMK atau SMA itu dia diarahkan sesuai dengan minat dan bakat sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita pembangunan nasional.
Di SD itu kita bisa terapkan usia-usia seperti kelas 1 kelas 2 kita ciptakan anak itu yang berkarakter disiplin karakter jujur karakter bertanggung jawab karakter gemar membaca karakter cinta tanah air karakter cinta terhadap jati dirinya sebagai bangsa dan negara.
Lalu Selama enam tahun proses pembelajaran di sekolah dasar itu terus-terusan digembleng Masalah karakter masalah kepribadian masalah budi pekerti seorang anak sampai pada SMP itu dia akan terbiasa akan melakukan sesuatu yang dicita-citakan oleh semua orang gimana anak bisa bertanggung jawab anak bisa disiplin anak bisa jujur anak bisa sungguh-sungguh anak bisa mempunyai cita-cita untuk menjadi orang yang berguna orang yang dapat melakukan perubahan itu nantinya terbiasa karena dari SD dia dididik dia dituntun dia dikembangkan ia dicetak untuk memiliki karakter.
Sehingga nantinya pada ketika SMP SMA atau SMK ketika si anak itu mulai mencari dan menemukan apa yang sesuai dengan minat dan bakatnya, karakter-karakter itu tidak akan lepas pada diri seorang anak jadi pada akhirnya ketika misalnya orang itu berada pada sekolah menengah kejuruan pertanian ataupun ia mengambil jaringan atau pemasaran atau perhotelan atau yang di SMA pun itu di dalam praktek di lapangan itu kemungkinan dia dapat memiliki jiwa yang sangat matang dia tidak akan Korupsi lah meskipun kecil-kecilan dia tidak akan menyia-nyiakan waktu yang dia miliki dia gemar membaca dia gemar bersosialisasi berinteraksi ia melek akan kasus-kasus yang terjadi pada negara ini.
Pada bangsa ini dia menjadi orang yang ingin peduli memiliki rasa kepedulian yang tinggi memiliki rasa kepekaan tinggi, kemudian anak itu ditopang oleh nilai-nilai spiritualitas nilai-nilai kerohanian nilai-nilai ketuhanan di dalam dia menjalankan profesionalitasnya nanti dia itu akan menjadi manusia yang dicita-citakan oleh semua orang.
Jadi permasalahan pendidikan di kita itu pendidikan karakter khususnya jika memang ingin mencetak manusia yang berkarakter sebaiknya tanamkan karakter-karakter itu dimulai SD dan SMP artinya itu menjadi fokusan utama fokus yang paling awal pendidikan itu adalah menciptakan karakter menciptakan sikap nantinya akan mudah akan mudah disini artinya dimana manusia ketika nantinya berprofesi Dia memiliki sebuah kangen di dalam hidup Dia memiliki Akuan pekerjaan itu tidak akan berperilaku dan bersikap tidak pada kebaikan.
Secara umum dia tidak akan melanggar norma-norma norma sosial baik norma agama itu akan menjadikan perlahan pembangunan pembangunan peradaban manusia di Indonesia itu kembali pulih hari-hari ini kan kita SD saja saya mengalami mengajar materi yaitu luar biasa materi agama saja sudah diajarkan diberi pemahaman tentang wali diberi pemahaman tentang yang itu saya dapatkan dulu sewaktu SMA jadi kadar materinya itu memang kurang.
Kalau guru tidak bisa menempatkan apa yang menjadi materi di pelajaran itu, itu akan membuat anak itu kebingungan pada tahap anak-anak SD itu kan hanya pengenalan hanya pembiasaan sifatnya bukan pemahaman bukan analisis apalagi membandingkan itu di tahap kognitif yaitu jangan terlalu dalam, biasa kan itu yang diperdalam itu dalam Sekolah Dasar ataupun SMP itu mulai ditekankan pada sikap dan pembiasaan karakter.
Yang saya lihat anak-anak itu jadi dimana usianya belum pada masanya dia sudah menerima apa yang sebetulnya bukan pada kemampuan dia untuk menerima itu, itu permasalahan dan ketika di smp-nya di SMK nya dia kebingungan Dia tidak memiliki karakter ia tidak memiliki sikap yang telah dibiasakan sejak kecil. Ya pada akhirnya anak itu ya kemana-mana pergaulannya, kontrol tidak bisa kita awasi terhadap perkembangan pertumbuhan anak.
Maka menurut saya kalau misalnya ada pemerintah yang mendengar ataupun sebagai ujung tombaknya seorang guru di pendidikan sekolah dasar ataupun di SMP saya sarankan dan saya rasa pembiasaan terhadap karakter yang paling utama kontrol sikap seorang peserta didik itu yang menjadi konsentrasi guru-guru di SD atau SMP.
Baru ketika di SMK / SMA atau di perguruan tinggi dia dibuka pengetahuannya dibuka Cakrawala keilmuannya untuk mengembangkan minat dan bakat yang ia punya dengan bersamaan dengan karakter yang ia bawa yang ia bentuk dari kecil hingga dia nanti melanjutkan sekolah atau menjadi seseorang di masa depan.
Itu saja menurut saya yang sekiranya penting dari pembahasan kali ini ya kita harus tetap selalu meluangkan pikiran kita untuk mencerdaskan diri sendiri dan tentu Saya sangat berharap kita dapat sama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
Posting Komentar