CARA MENJAGA DIRI DENGAN MENERAPKAN BATASAN INI

Ketika mendengar laki – laki dan perempuan, otak kita akan berfikir bahwa mereka ada sesuatu hal yang berbeda namun saling melengkapi dan berpasang – pasangan. Pernahkah kita menanyakan pada diri sendiri sampai manakah batasan pergaulan antara laki – laki dan perempuan? Jawaban setiap orang akan berbeda ketika membahasnya. Manusia memang diberikan kebebasan untuk berinteraksi dan otak untuk berfikir. Setiap manusia berhak untuk mengiterpretasikan sesuai pemahaman dan keyakinannya. Kita juga perlu mengingat bahwa manusia, khususnya yang beragama Ilsam diberikan petunjuk hidup berupa Al-Qur’an dan Sunnah. Yang mana untuk mengetahui batasan pergaulan antara laki – laki dan perempuan membutuhkan ilmu dan Pendidikan mengetahui

Laki- laki dan perempuan dilahirkan dengan fitrah yang sama. Bentuk dari fitrah yang dimaksud yaitu potensi akal, kebutuhan fisik, dan naluri. Fitrah awal yang sama ini membuat manusia berpotensi untuk takwa dan melakukan maksiat yang sama. Disini manusia diminta menggunakan otak dan hatinya untuk berfikir mengenai hal atau tindakan apa yang akan dilakukan. Jadi, batasan pergaulan antara laki – laki dan perempuan yang ditimbang dengan ilmu pengetahuan serta nafsulah yang nantinya menentukan jalan mana yang dipilih oleh seseorang untk berinteraksi.

Mereka diperbolehkan berinteraksi untuk saling tolong menolong untuk hal – hal yang mengandung kebaikan dan kebenaran. Dalam prakteknya interaksi berdasarkan batasan pergaulan antara laki – laki dan perempuan dilakukan karena berpandangan kemanusiaan agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan.

Ketika ada dua orang yang berbeda pendapat mengenai hal ini maka jangan langsung menyalahkan. Misal si A berpendapat bahwa laki – laki dan perempuan diperbolehkan untu bercampur baur dan berdesak – desakan dalam suatu konser music. Akan tetapi si B berpendapat bahwa diantara keduanya harus tahu dan melaksanakan batasan pergaulan antara laki – laki dan perempuan yang berarti dia tidak setujua dengan A. Si A akan terus berpendapat bahwa itu diperbolehkan, asalkan mereka bisa menjaga hati masing – masing. Sedangkan Si B akan tetap berpendapat bahwa itu tidak boleh, karena hati itu lemah dan mudah berubah – ubah sehingga setan mudah menyelinap kedalamnya dan menghasut manusia. Jika hal ini terjadi, kita hanya perlu memberikan ilmu tentang hal tersebut lalu membebaskan mereka untuk memilih tindakannya.

Cara menjaga diri sangatlah penting karena pada kehidupan nyata, perempuan lebih rentan menjadi fitnah dari pada laki -laki. Untuk itu kita perlu memahami ilmu mengenai batasan pergaulan antara laki – laki dan perempuan agar dapat saling menjaga diri.