Berita Pendidikan
pendidikan karakter
pesantren
sistem pembelajaran pesantren

Pesantren telah mampu menerapkan pendidikan karakter karena sistem yang digunakan adalah pembelajaran dengan asrama selama 24 jam. sehingga para murid diajarkan nilai nilai moral di keseharian mereka secara langsung dengan kudwah hasanah dari para guru yang juga tinggal dalam lingkup yang sama.
Pendidikan karakter di Indonesia sendiri memiliki tujuan untuk membangun nilai moral yang ada pada murid murid dengan menerapkan materi ilmu pengetahuan tentang akhlak dan adab. Usaha ini dilakukan agar Indonesia kedepannya memiliki pemuda pemudi yang berkarakter kuat dan berbudi luhur.
Sebenarnya pendidikan karakter memiliki dampak yang besar dalam membangun kualitas pemuda bangsa jika diterapkan dengan benar di sekolah sekolah yang ada di Indonesia. Penerapan nilai nilai moral di sekolah membuat anak didik jauh lebih bijak dan matang dalam menghadapi permasalahan hidup.
Bukan hanya itu, pendidikan karakter juga akan mengenalkan anak didik tentang agama mereka lebih jauh karena agama sendiri merupakan dasar dari penerapan nilai moral pada pendidikan karakter. Kepahaman anak didik terhadap agama mereka masing masing akan mengarahkan anak didik terhadap perilaku yang baik.
Hal ini akan berbengaruh pada kemajuan negeri secara tidak langsung. Ini dibuktikan dengan berkurangnya tingkat korupsi dan kejahatan pada masyarakat jika anak didik sebagai generasi penerus bangsa memiliki moral yang baik. Tidak hanya itu, kenakalan remaja seperti, drop out dari sekolah, tawuran antar geng, narkoba dan seks bebas akan jauh berkurang dengan menanamkan nilai moral pada setiap anak didik.
Namun karena sistem pendidikan karakter hanya berfokus pada perbaikan karakter yang berbudi luhur menjadikan pendidikan karakter memiliki banyak kekurangan.
Salah satu diantaranya adalah, penerapan pendidikan karakter di sekolah umum akan mengakibatkan tidak fokusnya pendidik terhadap mata pelajaran lain. Pendidik hanya berfokus pada pembangunan karakter anak didik agar menjadi lebih baik lagi. Akibatnya beberapa mata pelajaran penting pun terabaikan.
Hal inilah yang menyebabkan pendidikan karakter lebih cocok diterapkan di sekolah sekolah dengan sistem pendidikan asrama selama 24 jam seperti pesantren. Dengan tidak meninggalkan perhatian lebih kepada mata pelajaran penting yang ada di sekolah, pendidikan karakter tetap bisa dipraktekkan dan diajarkan secara langsung dalam keseharian di luar jam sekolah.
Selain itu juga pengenalan mendalam tentang dasar dasar agama akan secara tidak langsung menghubungkan anak didik kepada perilaku dan filosofi hidup mereka dalam menghadapi tantangan tantangan kehidupan dan hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup anak didik di masa mendatang.
Kehidupan dan miliu pesantren yang dibuat sedemikian rupa agar bersifat edukasi dalam berbagai hal, membuat anak didik jauh lebih mudah membangun karakter yang baik. Pengawasan langsung para ustadz dan ustadzah terhadap perilaku mereka membentuk kebiasaan anak didik untuk selalu mengedepankan sopan dan santun.
Tidak heran jika beberapa tahun terakhir para orang tua memilih pesantren sebagai sekolah lanjutan bagi anak anak mereka. Kesuksesan pesantren dalam membangun pendidikan karakter dibuktikan dengan banyaknya alumini alumni yang sukses di masyarakat serta banyaknya anak didik yang lebih memilih pesantren sebagai sekolah lanjutan mereka.
PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN

PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN SISTEM PEMBELAJARAN PESANTREN
Konsep pendidikan karakter sendiri adalah pemberian ilmu pengetahuan tentang nilai nilai moral dan filosofi hidup agar dapat menjadi pribadi yang berbudi luhur yang akan melahirkan karakter baik pada setiap individu. Konsep pendidikan karakter sudah dipraktekkan sejak lama di Indonesia khususnya di pesantren pesantren yang ada di Indonesia.Pesantren telah mampu menerapkan pendidikan karakter karena sistem yang digunakan adalah pembelajaran dengan asrama selama 24 jam. sehingga para murid diajarkan nilai nilai moral di keseharian mereka secara langsung dengan kudwah hasanah dari para guru yang juga tinggal dalam lingkup yang sama.
Pendidikan karakter di Indonesia sendiri memiliki tujuan untuk membangun nilai moral yang ada pada murid murid dengan menerapkan materi ilmu pengetahuan tentang akhlak dan adab. Usaha ini dilakukan agar Indonesia kedepannya memiliki pemuda pemudi yang berkarakter kuat dan berbudi luhur.
Sebenarnya pendidikan karakter memiliki dampak yang besar dalam membangun kualitas pemuda bangsa jika diterapkan dengan benar di sekolah sekolah yang ada di Indonesia. Penerapan nilai nilai moral di sekolah membuat anak didik jauh lebih bijak dan matang dalam menghadapi permasalahan hidup.
Bukan hanya itu, pendidikan karakter juga akan mengenalkan anak didik tentang agama mereka lebih jauh karena agama sendiri merupakan dasar dari penerapan nilai moral pada pendidikan karakter. Kepahaman anak didik terhadap agama mereka masing masing akan mengarahkan anak didik terhadap perilaku yang baik.
Hal ini akan berbengaruh pada kemajuan negeri secara tidak langsung. Ini dibuktikan dengan berkurangnya tingkat korupsi dan kejahatan pada masyarakat jika anak didik sebagai generasi penerus bangsa memiliki moral yang baik. Tidak hanya itu, kenakalan remaja seperti, drop out dari sekolah, tawuran antar geng, narkoba dan seks bebas akan jauh berkurang dengan menanamkan nilai moral pada setiap anak didik.
Namun karena sistem pendidikan karakter hanya berfokus pada perbaikan karakter yang berbudi luhur menjadikan pendidikan karakter memiliki banyak kekurangan.
Salah satu diantaranya adalah, penerapan pendidikan karakter di sekolah umum akan mengakibatkan tidak fokusnya pendidik terhadap mata pelajaran lain. Pendidik hanya berfokus pada pembangunan karakter anak didik agar menjadi lebih baik lagi. Akibatnya beberapa mata pelajaran penting pun terabaikan.
Hal inilah yang menyebabkan pendidikan karakter lebih cocok diterapkan di sekolah sekolah dengan sistem pendidikan asrama selama 24 jam seperti pesantren. Dengan tidak meninggalkan perhatian lebih kepada mata pelajaran penting yang ada di sekolah, pendidikan karakter tetap bisa dipraktekkan dan diajarkan secara langsung dalam keseharian di luar jam sekolah.
Selain itu juga pengenalan mendalam tentang dasar dasar agama akan secara tidak langsung menghubungkan anak didik kepada perilaku dan filosofi hidup mereka dalam menghadapi tantangan tantangan kehidupan dan hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup anak didik di masa mendatang.
Kehidupan dan miliu pesantren yang dibuat sedemikian rupa agar bersifat edukasi dalam berbagai hal, membuat anak didik jauh lebih mudah membangun karakter yang baik. Pengawasan langsung para ustadz dan ustadzah terhadap perilaku mereka membentuk kebiasaan anak didik untuk selalu mengedepankan sopan dan santun.
Tidak heran jika beberapa tahun terakhir para orang tua memilih pesantren sebagai sekolah lanjutan bagi anak anak mereka. Kesuksesan pesantren dalam membangun pendidikan karakter dibuktikan dengan banyaknya alumini alumni yang sukses di masyarakat serta banyaknya anak didik yang lebih memilih pesantren sebagai sekolah lanjutan mereka.
Posting Komentar