cara menerapkan pendidikan islam
cara2
pendidikan islam
Berangkat dari sinilah kita harus mengetahui bahwa guru adalah seorang pengajar yang berarti bahwa tugasnya hanya sekedar menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada muridnya. Sedangkan yang bertanggung jawab untuk mendidik adalah keluarga, utamanya yaitu orang tua. Ketika orang tua mendidik anaknya, berarti dia sedang menyampaikan sekaligus berupaya untuk memastikan ilmu yang diberikan berguna dan menumbuh kembangkan anak – anaknya.
CARA MENERAPKAN PENDIDIKAN ISLAMI DI RUMAH
CARA MENERAPKAN PENDIDIKAN ISLAMI DI RUMAH
Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, namun sayangnya banyak orang menyerahkan tanggung jawab untuk mendidik kepada guru. Masih banyak orang tua atau wali murid merasa bahwa mereka sudah memberikan sejumlah uang ketika menyekolahkan anak mereka disana. Sehingga sejumlah uang itu dianggap sebagai alat kesepakatan bahwa anak mereka akan dididik dengan baik di sekolah. Sedangkan kondisinya adalah anak – anak berada di rumahnya lebih lama dari pada waktu yang dihabiskan bersama gurunya. Disamping itu para guru yang jumlahnya terbatas tidak mungkin mendidik satu per satu anak – anak yang disekolahkan di tempat tersebut.Berangkat dari sinilah kita harus mengetahui bahwa guru adalah seorang pengajar yang berarti bahwa tugasnya hanya sekedar menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada muridnya. Sedangkan yang bertanggung jawab untuk mendidik adalah keluarga, utamanya yaitu orang tua. Ketika orang tua mendidik anaknya, berarti dia sedang menyampaikan sekaligus berupaya untuk memastikan ilmu yang diberikan berguna dan menumbuh kembangkan anak – anaknya.
Langkah-langkah Menerapkan Pendidikan Islami di Rumah
Ketika kita hendak melakukan Pendidikan islami di rumah, maka hal yang harus kita pahamkan pertama adalah aqidah. Hal ini sangat penting untuk ditanamkan pertama kali pada anak – anak kita agar mereka menjadi pribadi berkarakter dengan iman yang kokoh dan berakhlakul karimah. Mengajarkan tentang aqidah adalah hal yang utama, karena dengannya si anak akan mengetahui langkah awal dan mendapatkan energi untuk menemukan peran dan potensi dirinya.
Ketika anak sudah mengetahui peran dan potensi yang ada pada dirinya, maka hidupnya akan lebih terarah. Mereka akan memiliki gambaran tentang hal apa yang harus dilakukan untuk memenuhi peran dan mengembangkan potensinya. Pendidikan islami di rumah tentang aqidah dapat diawali dengan mengajarkan rukum iman, rukun islam, mengenal Allah Swt dan sifat – sifat-Nya, Mengenal Rasulullah Saw, dan menanamkan rasa cinta kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw.
Sebagai orang tua yang ingin memberikan pendidikan islam di rumah, maka harus sadar untuk mempersiapkan waktu dan tenaganya dalam melaksanakannya. Orang tua harus mengetahui tahapan dan metode belajar anak sesuai dengan rentang usianya. Hal ini dilakukan agar anak mendapatkan pengetahuan sesuai dengan fitrahnya dan agar lumbung kasih sayang yang ada pada dirinya dapat terisi penuh. Ketika anak menginjak usia yang lebih dewasa, lakukanlah kajian oleh ayah setelah selesai shalat fardhu. Kajian ini bisa dilakukan satu kali setiap harinya, agar seluruh anggota keluarga mendapatkan makanan bagi rohaninya.
Dalam pemberian materi pendidikan islami ke anak dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisinya. Apabila ditemukan penolakan dari orang – orang terdekat saat memberikan pendidikan islami di rumah maka perlakukanlah mereka secara santun dan komunikasikanlah dengan baik. Sebagai orang tua kita harus selalu menanamkan sikap rendah hati kepada anak sekaligus tetap mempertahankan standar ketaatannya untuk menjaga kehormatan dan keselamatannya. Selain itu hal yang harus menjadi perhatian saat melakukan pendidikan islami di rumah adalah menanamkan anak akan rasa cinta kepada Al-Qur’an. Rasa cintanya kepada Al-Qur’an akan membuatnya selalu berkeinginan untuk membaca dan merenunginya.
Semua hal tentang Pendidikan islami di rumah harus dimulai dari sendiri sebelum mengajarkannya kepada anak. Jangan sampai anak merasa tidak percaya dengan orang tua yang memberikan pendidikan islami di rumah namun akhlaknya tidak sesuai dengan yang diajarkan. Jika orang tua masih memiliki luka batin masa kecil, maka sembuhkanlah luka tersebut agar tidak berlanjut ke anak kita.
Ketika anak sudah mengetahui peran dan potensi yang ada pada dirinya, maka hidupnya akan lebih terarah. Mereka akan memiliki gambaran tentang hal apa yang harus dilakukan untuk memenuhi peran dan mengembangkan potensinya. Pendidikan islami di rumah tentang aqidah dapat diawali dengan mengajarkan rukum iman, rukun islam, mengenal Allah Swt dan sifat – sifat-Nya, Mengenal Rasulullah Saw, dan menanamkan rasa cinta kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw.
Sebagai orang tua yang ingin memberikan pendidikan islam di rumah, maka harus sadar untuk mempersiapkan waktu dan tenaganya dalam melaksanakannya. Orang tua harus mengetahui tahapan dan metode belajar anak sesuai dengan rentang usianya. Hal ini dilakukan agar anak mendapatkan pengetahuan sesuai dengan fitrahnya dan agar lumbung kasih sayang yang ada pada dirinya dapat terisi penuh. Ketika anak menginjak usia yang lebih dewasa, lakukanlah kajian oleh ayah setelah selesai shalat fardhu. Kajian ini bisa dilakukan satu kali setiap harinya, agar seluruh anggota keluarga mendapatkan makanan bagi rohaninya.
Dalam pemberian materi pendidikan islami ke anak dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisinya. Apabila ditemukan penolakan dari orang – orang terdekat saat memberikan pendidikan islami di rumah maka perlakukanlah mereka secara santun dan komunikasikanlah dengan baik. Sebagai orang tua kita harus selalu menanamkan sikap rendah hati kepada anak sekaligus tetap mempertahankan standar ketaatannya untuk menjaga kehormatan dan keselamatannya. Selain itu hal yang harus menjadi perhatian saat melakukan pendidikan islami di rumah adalah menanamkan anak akan rasa cinta kepada Al-Qur’an. Rasa cintanya kepada Al-Qur’an akan membuatnya selalu berkeinginan untuk membaca dan merenunginya.
Semua hal tentang Pendidikan islami di rumah harus dimulai dari sendiri sebelum mengajarkannya kepada anak. Jangan sampai anak merasa tidak percaya dengan orang tua yang memberikan pendidikan islami di rumah namun akhlaknya tidak sesuai dengan yang diajarkan. Jika orang tua masih memiliki luka batin masa kecil, maka sembuhkanlah luka tersebut agar tidak berlanjut ke anak kita.
Posting Komentar