MEMAHAMI 9 JENIS MAJAS DALAM BAHASA INDONESIA
Dalam Bahasa Indonesia, majas merupakan gaya bahasa yang berupa rangkaian kata-kata dengan maksud yang tersembunyi. Majas, biasanya digunakan pada karya sastra untuk menghidupkan suasana pada imajinasi.
Majas, yang harus diketahui terdapat 4 golongan besar, dan pada setiap golongan besar, menurunkan beberapa jenis majas lainnya. Sehingga, total majas secara keseluruhan berjumlah 19 majas. Namun kali ini kita hanya akan membahas 2 golongan besar majas, yang terbagi menjadi 9 jenis majas. Mari, kita ulas satu persatu.
MEMAHAMI 9 JENIS MAJAS DALAM BAHASA INDONESIA
A. Golongan majas perbandingan
Majas perbandingan merupakan majas yang membandingkan ke dua hal dalam satu kalimat. Majas perbandingan dibagi menjadi 4, yaitu :
1) Majas Personifikasi
Merupakan majas yang membandingkan benda tak bernyawa seolah-olah seperti manusia.
Contoh:
Langkah-langkah itu bercerita tentang masa lalu.
Penjelasan:
Langkah merupakan benda mati, namun dalam kalimat langkah digambarkan dapat bercerita, seperti layaknya manusia.
2) Majas Simile
Majas Simile merupakan gaya bahasa dengan membandingkan 2 hal yang pada hakikatnya berbeda, namun dianggap sama. Dengan ditandai adanya penggunaan kata “bagai, bak, seperti, semisal, serupa, umpama, laksana, dan kata pembanding lainnya.”
Contoh :
Ia melihatmu bagai sebuah titik.
Penjelasan:
Pada kalimat itu menerangkan bahwa seseorang yang melihat tokoh kamu seperti sebuah titik yang kecil, tidak terlihat, dan di abaikan.
3) Majas Metafora
Merupakan gaya bahasa yang membandingkan 2 hal secara langsung, tanpa menggunakan kata pembanding.
Contoh:
Aku ini binatang jalang.
Penjelasan:
Tokoh dalam kalimat tersebut mengumpamakan dirinya seperti binatang jalang secara langsung, tanpa adanya kata pembanding terlebih dahulu.
4) Majas Alegori
Merupakan gaya bahasa yang mempertautkan 2 hal dalam kesatuan utuh. Biasanya merupakan simile atau metafora yang berkelanjutan.
Contoh:
Tak kan gentar, meski guntur menggelegar dan memecahkan bumi.
Penjelasan:
Dalam kalimat ini 2 hal yang bertaut adalah perjuangan dengan adanya kalimat tak kan gentar, serta tantangan berat yang harus dijalani, ditandai dengan kalimat guntur menggelegar dan memecahkan bumi.
B. Majas Pertentangan
Merupakan gaya bahasa dengan menggambarkan 2 hal yang berlawanan dalam satu kesatuan. Majas pertentangan memiliki 5 jenis majas turunan, yaitu :
1) Majas Hiperbola
Merupakan majas yang mengandung pernyataan yang melebih-lebihkan dengan maksud memperkuat kalimat
Contoh :
Sorak penonton mengguntur membelah angkasa.
Penjelasan:
Sorak dari penonton yang sangat ramai digambarkan sebagai guntur yang besar hingga membelah angkasa.
2) Majas Litotes
Merupakan majas yang berlawanan dengan majas hiperbola. Yaitu menyederhanakan sesuatu yang besar.
Contoh:
Terimalah bingkisan yang tidak berharga ini. (Seraya menyodorkan bingkisan berisi emas).
Penjelasan:
Pada kalimat di atas menjelaskan bahwa pemberi mengatakan tentang bingkisan sederhana yang ternyata berisi emas.
3) Majas Ironi
Merupakan majas yang digunakan dengan maksud sindiran dan mengolok-olok.
Contoh:
Begitu indah tulisanmu, hingga tak dapat dibaca.
Penjelasan:
Pada kalimat tersebut, menunjukkan bahwa yang sebenarnya tulisannya sangat buruk, karena tidak dapat dibaca.
4) Majas Paradoks
Merupakan gaya bahasa yang antar bagiannya menyertakan sesuatu yang jelas bertentangan.
Contoh:
Kesepian ia rasakan saat di keramaian.
Penjelasan:
Hal tersebut menjelaskan bahwa sepi dan ramai merupakan kata yang berlawanan makna, namun digambarkan dalam satu waktu.
5) Majas Antitesis
Merupakan gaya bahasa yang menggunakan paduan kata berlawanan arti.
Contoh:
Tidak miskin, kurang kaya.
Penjelasan:
Kalimat tersebut menggambarkan kesederhanaan yang diperoleh dari perpaduan kalimat tersebut.
Itulah, sebagian majas yang bisa di ulas pada kali ini, semoga membantu untuk memahami jenis-jenis majas yang ada dalam Bahasa Indonesia.
Posting Komentar