Cara Berkomunikasi dengan Anak yang Sulit Bicara
Tiap anak berkembang dan tumbuh berbeda. Ada yang tinggi, pendek, besar, kecil, dapat cepat jalan atau cepat bicara/berbicara.
Bicara ialah wujud komunikasi lisan saat berhubungan sama orang lain untuk sampaikan pesan seperti hal yang dirasa, dipikir, diharapkan, atau diperlukan.
Saat umur anak makin besar pasti ada beberapa hal yang ingin dikatakannya ke orangtua. Tetapi, bagaimana bila anak alami ketertinggalan berbicara, bagaimanakah cara kita berbicara sama mereka?
Ayah dan Bunda harus memahami benar triknya. Merilis situs Ruangan Guru PAUD Kemendikbud Ristek, ini tipe kesusahan berbicara yang dirasakan anak.
Tipe kesusahan berbicara anak
Masalah Berbicara: saat seorang anak berbicara tetapi tidak bisa hasilkan kata dengan tepat atau lancar atau memiliki masalah dengan/suaranya.
Telat Berbicara atau Bahasa: saat seorang anak alami masalah dalam mengutarakan bahasa secara verbal (lisan) pada umur yang semestinya ia sanggup namun sekarang ini belum sanggup.
Tetapi, sebetulnya ke-2 tipe yang sudah diuraikan di atas terhitung ke kelompok ketertinggalan berbicara anak, karena ke-3 tipe itu sama memengaruhi komunikasi yang sudah dilakukan oleh anak.
Dengan begitu, anak yang telat berbicara ialah anak yang alami masalah dalam mengutarakan atau terima bahasa secara verbal (lisan). Masalah yang bisa terjadi yakni:
1. Tidak dapat ucapkan satu kata dengan tepat.
2. Kesusahan sampaikan segalanya yang dirasa, diharapkan, atau dipikir.
3. Kesusahan pahami sekitar lingkungan, seperti pahami apa yang disebutkan oleh seseorang atau pahami apa yang sudah dilakukan oleh seseorang.
Cara berkomunikasi dengan anak ketertinggalan berbicara
Oleh karenanya orangtua sebaiknya pahami dan melakukan beberapa prinsip atau cara berkomunikasi dengan anak ketertinggalan berbicara:
Empati dan perhatikan
Orangtua harus memiliki empati saat berbicara sama mereka. Dengan memiliki empati karena itu orangtua terus akan cari langkah untuk pahami apa yang dirasa anak, apa yang dicintai, apa yang membuat anak rasakan satu hal (geram, bersedih, takut, dan lain-lain).
Ayah dan Bunda janganlah lupa selalu untuk memperhatikan keadaan anak. Mendapati hal yang disukai anak agar bisa mengundang perhatian dan turut serta dalam komunikasi.
Ada dalam status bersisihan
Bunda bisa bertemu atau berdekatan dalam status yang sejajar. Misalnya bicara dengan anak dalam sikap duduk atau berjongkok saat memberitahukan anak jika ban sepeda sedang kempis.
Menyimpan perhatian yang serupa
Seterusnya adalah menyimpan perhatian yang serupa pada hal yang didiskusikan. Misalkan bersama anak menggenggam ban kempis untuk memberitahukan keadaan ban sepeda yang kempis.
Pakai sedikit kata
Orangtua busa memakai sedikit kalimat, perlahan-lahan, dilaksanakan berulang-ulang (tetapi berjeda) dan stabil.
Memandang kesuksesan langkah komunikasi yang sudah dilakukan
Bila dipandang belum sukses, maka cari tahu hal yang membuat belum sukses. Andaikan langkah komunikasi yang sudah dilakukan tidak pas untuk keadaan anak, karena itu orangtua akan cari langkah komunikasi lainnya atau mengarah pada pakarnya.
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Posting Komentar