Lulusan Unair Diterima 3 Universitas Top Amerika, Termasuk Harvard
Prestasi hebat diperlihatkan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), dokter Maria Cellina Wijaya. Dia sukses diterima di tiga universitas hebat Amerika Serikat seperti Harvard University, Universitas California dan John Hopkins.
Celline, panggilan akrabnya memang figur yang berprestasi saat tempuh pendidikan baik di sekolah atau kampus. Tahun 2017 lalu, sebagai penyandang gelar SKed paling muda di Unair dalam umur 19 tahun.
Wanita asal Jember itu telah mempunyai harapan untuk tempuh pendidikan di luar negeri mulai sejak kecil. Tetapi cita-citanya sempat terhalang karena terhalang ongkos. Dia juga pasrah dan bersekolah di Indonesia dari tingkatan SD sampai kuliah.
Walau demikian, dia tidak memendam impiannya. Sesudah lulus dari FK UNAIR dia jalani periode internship di Mojokerto.
Pengalaman internshipnya yang dia lalui pada periode puncak-puncaknya wabah COVID-19 berikut yang mendorongnya untuk ambil study S2 di bagian kesehatan warga.
"Aku rasakan sekali imbas wabah ke sistem kesehatan di Indonesia. Di yang mana APD kekurangan, banyak sepekerjaan kita yang wafat juga. Wabah ini jadi masalah ke sistem sekalian dan terlihat sekali jika rupanya sistem kita belum kuat," katanya diambil dari situs sah Unair.
Putuskan Lanjut S2 Bidang Kesehatan Masyarakat
Dokter alumni FK Unair ini menceritakan jika pengalaman dari riel di atas lapangan, dia selanjutnya merasakan jika ahli-ahli di bagian kesehatan masyarakat benar-benar diperlukan di Indonesia.
Dari sini Celline selanjutnya mendapati opsi study S2nya.
"Dapat disebutkan umumnya alumnus dokter di Indonesia tentu terus mengambil specialist. Tetapi pengalaman dari yang ada, aku tergerak untuk ambil public health ini," jelasnya.
Saat memilih untuk lanjut S2, dia selanjutnya daftarkan diri di tiga universitas Amerika Serikat. Diantaranya Universitas Harvard, California dan John Hopkins.
Ke-3 universitas itu masuk ke lima barisan universitas terbaik dunia di bagian kesehatan masyarakat.
"Aku sebetulnya daftar di tiga universitas langsung karena takut tidak diterima. Tetapi alhamdulillah dapat diterima ke-3 nya," sebut Celline sambil mengucapkan syukur.
Menurut dia, Amerika Serikat diputuskan karena keberagaman populasi penduduknya dibanding dengan negara barat lain.
Celline mengharapkan, paparan penyakit yang didalami dari sana tidak berbeda jauh dengan kasus yang berada di Indonesia.
Memutuskan Pilihan Universitas Harvard
Saat diterima di tiga kampus terbaik sekaligus, Celline sempat kebingungan tentukan opsi. Karena, ke-3 kampus terkenal itu sama kuat dengan pemikiran masing-masing.
Misalkan Universitas John Hopkins yang tempati posisi pertama sebagai universitas dengan tingkatan S2 kesehatan masyarakat terbaik di dunia.
Tetapi pada akhirnya dia yakin pilih Harvard dengan ambil dua master degree, yaitu Masters of Public Health Harvard TH Chan dan Master of Medical Sciences in Global Health Delivery Harvard Medical School.
"Keputusan akhir, saya ambil Master of Global Health di Harvard karena memburu seorang dosen. Ia satu diantara dosen yang saya ingin sekali dalami ilmunya," tutur Celline.
Hal yang memberikan inspirasi ialah Celline tempuh study S2 luar negeri ini dari beasiswa program LPDP (Lembaga Penyedia Dana Pendidikan).
Dengan LPDP, ongkos study saat di Amerika Serikat dijamin penuh oleh negara.
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Posting Komentar