5 Tips Supaya Karya Ilmiahmu Bebas Plagiarisme
Di dunia pendidikan tinggi sudah banyak kasus plagiarisme ditemukan, penyebab utamanya dikarenakan kurangnya pengetahuan individu mengenai plagiarisme itu sendiri. Lantas apa sih tips untuk menghindari plagiarisme ini?
Pagiarisme merupakan kegiatan menjiplak karya yang masuk kedalam kategori melanggar hak cipta. Di negara Indonesia ada aturan khusus yang mengatur plagiarisme, aturan tersebut tercantum didalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 17 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwasannya plagiat merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan nilai karya ilmiah, hal ini bisasanya dilakukan dengan cara mengutip sebagian ataupun seluruh isi karya ilmiah yang dimiliki orang lain yang kemudian diakui sebagai karya hasil dirinya sendiri tanpa mencantumkan sumber referensi yang tepat dan memadai.
Sebelum kamu mengetahui tips untuk menghindari plagiarisme, alangkah baiknya kamu memahami terlebih dahulu bentuk dan tipe dari plagiarisme ini.
Bentuk-Bentuk Plagiarisme
Seperti yang dijelaslkan didalam Permendiknas Pasal 2 no.17 Tahun 2010, plagiarisme ini memiliki 5 bentuk, yaitu:
- Melakukan pengutipan kata, istilah, kalimat, data, dan informasi dari satu sumber tanpa mencantumkan sumber didalam catatan kutipannya.
- Melakukan pengutipan kata, istilah, kalimat, data, dan informasi secara acak dari satu sumber tanpa mencantumkan sumber didalam catatan kutipannya.
- Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, dan teori tanpa mencantumkan sumber didalam catatan kutipannya.
- Merumuskan kata atau kalimat sendiri dari sumber kata, gagasan, pendapat, kalimat, pandangan, dan teori tanpa mencantumkan sumber didalam catatan kutipannya.
- Melakukan pengakuan terhadap suatu karya ilmiah yang dihasilkan atau yang sudah dipublikasikan orang lain sebagai karya ilmiah miliknya tanpa mencantumkan sumber didalam catatan kutipannya.
Tipe Plagiarisme
Berdasarkan keterangan yang disampaikan pada hari Jum'at (28/10/2022) oleh akun resmi instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristekdikti, ada beberapa tipe plagiarisme, berikut tipe-tipenya:
1. Plagiarisme Kata per Kata
Plagiarisme ini merupakan kegiatan plagiat yang mengambil seluruh kata dari karya ilmiah penulis lain dan tanpa mencantumkan keterangan sumber referensinya.
2. Plagiarisme Atas Sumber
Plagiarisme atas sumber ini merupakan kegiatan penulisan yang dilakukan berdasarkan ide atau pendapat pihak lain tanpa mencantumkan keterangan sumber referensinya.
3. Plagiarisme Pengarang
Plagiarisme pengarang ini terjadi ketika seorang individu melakukan pengakuan terhadap karya ilmiah orang lain.
4. Plagiarisme Diri Sendiri
Heran dengan tipe plagiarisme ini? Hal ini terjadi ketika seorang individu membuat karya ilmiah baru dengan cara mendaur ulang karya ilmiah miliknya sendiri yang sebelumnya sudah disusun, tanpa disertai dengan adanya penambahan ataupun perubahan dalam materinya.
Kegiatan plagiarisme ini seringkali menimpa para praktisi pendidikan, seperti dosen, mahasiswa, dan juga tenaga kependidikan. Oleh karena itu dibutuhkan tips supaya karya ilmiahmu bebas dari plagiarisme.
Tips Bebas dari Plagiarisme
1. Lakukan Sitasi
Ketika kamu menggunakan opini, gagasan, dan tulisan dari pihak lain, dalam hal ini alangkah baiknya penulis melakukan sitasi walaupun tidak menggunakan kata yang sama. Dengan sitasi ini sumber informasi akan sumber mana saja yang dijadikan rujukan dalam penulisan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sitasi ini, silahkan kamu pelajari mengenai sitasi bodynote dan sitasi footnote.
2. Buat Daftar Pustaka
Dalam pembuatan karya ilmiah, daftar pustaka ini merupakan bagian yang tidak boleh dilupakan. Karena dengan adanya daftar pustaka ini nantinya kredibilitas materi yang disampaikan dapat terlihat dari referensi yang dijadikan dasar dalam penyusunan materi karya ilmiah.
3. Melakukan Parafrase
Ketika dulu SD apakah pernah mendapatkan tugas untuk membaca cerita kemudian tulis cerita berdasarkan apa yang sudah kamu baca?
Nah, kurang lebih parafrase pun seperti itu dengan catatan jangan sampai maksud dan ide dari sumber yang sudah kamu baca tidak berubah. Dalam hal ini, walaupun kegiatannya adalah menulis ulang, namun hal ini tidak masuk kedalam kategori plagiarisme.
4. Cek Tingkat Similarity
Hal terakhir yang harus kamu lakukan sebelum menyetorkan karya ilmiahmu adalah melakukan pengecekan similarity atau melakukan pengecekan tingkat kemiripan kata.
Banyak sekali tools atau aplikasi yang dapat kamu gunakan mulai dari yang gratis sampai yang berbayar pun ada, salah satu contoh tool cek plagiarisme yang sering digunakan oleh perguruan tinggi adalah Turnitin.
Jika kamu sudah memahami bentuk, tipe, dan tips untuk menghindari plagiarisme nantinya karya ilmiah yang kamu susun akan lebih berkualitas dan memiliki nilai kemanfaatan bagi orang lain ataupun bagi diri sendiri.
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Posting Komentar