Anak Korban Bullying ? Ini Dia 5 Cara Penyembuhannya
Perilaku bullying memiliki efek yang menghancurkan pada perkembangan psikologis anak.
Bukan tidak mungkin berdampak negatif hingga anak tumbuh besar. Jika dibiarkan tidak dikelola, mereka bisa tersesat dan kehilangan jalan yang benar.
Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat dari orang tua, guru dan profesional. Lalu bagaimana langkah-langkah untuk pulih dari trauma emosional bagi korban bullying? Berikut beberapa saran dari Kemendikbud Ristek dan Direktorat SMP
1. Pandangan orang dewasa sangat diperlukan oleh anak yang sedang trauma
Mungkin banyak siswa, terutama remaja, khawatir dengan teman sekelas mereka, berpikir bahwa mereka akan berakhir dalam situasi yang sama selamanya.
Bahkan seiring bertambahnya usia, pertemanan menjadi lebih fleksibel dan tidak bergantung pada satu bidang saja. Semua hal tidak menyenangkan yang terjadi bukanlah akhir dari hidup dan akan berlalu cepat atau lambat.
Hal ini merupakan sikap yang dapat dimanfaatkan oleh siswa yang menjadi korban bullying. Bahkan jika Anda mencoba untuk menemukan ide baru, jangan meremehkan kerusakan yang terjadi pada korban.
2. Mendorong dan membangun kepercayaan diri
Langkah lain untuk menyelamatkan pelaku intimidasi adalah dengan melakukan pemberdayaan terhadap korban. Orang tua atau pendidik dapat menyemangati korban dengan cara menggali potensi mereka dan menciptakan nilai-nilai positif dalam kehidupan mereka.
Setiap pencapaian anak harus diapresiasi agar dapat membangun rasa percaya diri dan memotivasinya untuk meraih kesuksesan lainnya. Dengan mengajarkan konsep yang lebih positif, diharapkan korban mendapatkan nilai-nilai positif dari dirinya dan kehidupannya.
3. Ajarkan kemandirian dan kepercayaan diri
Ajari anak-anak untuk mengenali kegagalan dan kelemahan mereka sendiri, dan fokus pada upaya untuk meningkatkan. Anak perlu dididik bukan hanya untuk kepentingannya sendiri tetapi juga untuk kelebihan dan kekurangannya sendiri sehingga tidak memerlukan konfirmasi dari orang lain.
Mengembangkan empati dapat membantu anak mengurangi stres dan membangun pemikiran yang kuat.
4. Ajarkan konsep kesetaraan
Bullying sering mengakibatkan hubungan yang tidak setara karena korban dianggap inferior. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk mengembangkan prinsip kesetaraan.
Anak-anak perlu mengingat bahwa setiap orang berharga dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk berbuat dosa terhadap orang lain. Rasa hormat, kerendahan hati, penerimaan perbedaan, dan kepribadian yang kuat adalah penting bagi semua orang.
5. Pahami bahwa bullying adalah tentang pelakunya
Pengganggu sering menjadi korban bullying diwaktu dulu. Tidak jarang suatu pihak diintimidasi oleh orang lain untuk membalikkan rasa kehilangan, kesedihan, atau ketidakpercayaan.
Ini karena dia ingin orang lain merasa seperti dia. Hal ini dapat membantu korban bullying untuk bangkit.
Dukungan guru dan orang tua sangat dibutuhkan untuk membantu korban bullying pulih dari kondisi psikisnya. Jika perlu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor.
Bagi sebagian korban, pulih dari trauma emosional bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu. Dukungan dan bantuan psikologis yang tepat harus terus diberikan selama proses pemulihan trauma.
Posting Komentar