
Prodi Magister Kecerdasan Artifisial UGM Menerima Lulusan Soshum
Teknologi Artificial Intelligence atau AI merupakan inovasi baru yang dipakai dalam hampir semua baris kehidupan. AI memungkinkan tugas 'komputer' dapat gantikan tugas manusia seperti decision making dan speech recognition.
Supaya bisa terus mengembangkan AI, manusia harus mempunyai keahlian dalam bidang Artifical Intelligence itu. Berikut yang melatarbelakang Universitas Gadjah Mada (UGM) mengeluarkan program studi (prodi) magister Kecerdasan Artifisial. Prodi ini siap diikuti pada semester yang akan datang.
"Program studi ini dibangun untuk memenuhi tenaga pakar dibidang kecerdasan artifisial yang bertambah berarti bersamaan dengan era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, ini sekalian akan munculkan banyak penelitian-riset yang berpengaruh besar yang berbasiskan pada (topik) kecerdasan artifisial," papar Dekan MIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., mengambil dari situs resmi UGM.
Ada di bawah Fakultas MIPA, Prof. Kuwat menjelaskan jika Prodi Magister Kecerdasan Artifisial ini akan unggul dalam pengokohan ide esensial di bagian Kecerdasan Artifisial. Nanti, pengetahuan itu bisa diaplikasikan untuk menuntaskan beragam persoalan riil dalam banyak bidang kehidupan.
Prodi Magister Kecerdasan Artifisial ini terbuka untuk tiap orang yang telah menuntaskan tingkatan pendidikan sarjana dari semua disiplin pengetahuan, baik dari rumpun agraria, media, humaniora, dan lain-lain. Beberapa calon mahasiswa perlu memenuhi semua syarat dan lulus dalam ujian tercatat yang diselenggarakan oleh Prodi Magister Kecerdasan Artifisia ini sendiri.
Sesudah lulus dari Prodi Magister Kecerdasan Artifisial, beberapa alumnus akan memiliki gelar M.C.S(AI). Bersamaan dengan naiknya AI di dunia industri, alumnus prodi ini mempunyai lapangan kerja yang luas, diantaranya sebagai data scientist dan analyst, AI Spesialis, Machine Learning Engineer, AI Entrepreneur, dan lain-lain.
Sekarang ini telah ada 15 dosen bertitel Doktor yang hendak mengampu prodi Magister Kecerdasan Artifisial itu, dengan beberapa salah satunya sebagai profesor yang profesional pada bidang masing-masing.
Kuat kaitannya dengan teknologi, sarana prodi ini tak perlu diragukan kembali. Prodi Kecerdasan Artifisial ini mempunyai High Peformance Computer (HPC) atau dikatakan sebagai supercomputer untuk kepentingan edukasi, riset, dan lain-lain. Disamping itu, ada sarana lain seperti Deep Learning Research Center, Laboratorium Sistem Cerdas, dan beragam sarana yang lain di UGM untuk memberikan dukungan peningkatan Artificial Intelligence.
Ada Program Pra S2 Kecerdasan Artifisial
Tiap orang dari beragam disiplin ilmu dapat mengikuti Prodi Magister Kecerdasan Artifisial. Lantas bagaimana dengan keadaan mahasiswa yang dari rumpun bukan ilmu computer, tetapi rumpun medika, agraria, humaniora, dan lain-lain?
Untuk menjembatani hal tersebut, Prodi Magister Kecerdasan Artifisial mengadakan Program Pra S2 Kecerdasan Artifisial.
"Bagaimana dengan calon mahasiswa yang bukan datang dari rumpun komputer dan ilmu formal? Ilmu formal yang ditujukan ini diantaranya ialah Ilmu Komputer; Informatika; Sistem Informasi; Teknologi Informasi; Data Science; Elektronika dan Instrumentasi, Science Computasi, Matematika, Statistika, dan lain-lain. Kami akan mengadakan program pra S2 Kecerdasan Artifisial untuk memudahkan beberapa calon mahasiswa masuk Prodi Magister Kecerdasan Artifisial," tandas Prof. Kuwat.
Maka tidak boleh cemas bila ingin belajar dalam prodi ini khususnya kamu yang tidak mempunyai background ilmu komputer, karena disini kamu akan dituntun langsung oleh prodi. Tertarik mendaftarkan prodi Kecerdasan Artifisial UGM?
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Add Comments