Ribuan Mahasiswa Baru UI 2022 Mendapatkan Dua Rekor MURI
Pada acara puncak Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Indonesia (UI) tahun 2022, 9.237 mahasiswa baru sukses mencatat perolehan di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Ribuan mahasiswa UI 2022 sukses raih rekor MURI dalam kategori "Mencanting Batik oleh Mahasiswa Baru Paling banyak" dan "Paduan Suara Mahasiswa Baru Paling banyak".
Dalam sambutannya di PKKMB, Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., menyaksikan UI sebagai miniatur Indonesia, karena mahasiswa UI datang dari beragam wilayah di Indonesia dengan macam budaya masing-masing.
"Pemecahan prestasi superlatif karsa dan kreasi anak negeri pagi ini hari ialah bukti asli jika Universitas Indonesia, sesuai visinya, yaitu pusat unggulan tidak cuma di bagian ilmu dan pengetahuan dan teknologi, tetapi di bagian kebudayaan," tutur Rektor UI diambil dari situs resmi universitas.
Selanjutnya Prof. Ari menjelaskan, pemecahan rekor MURI yang mengikutsertakan banyak pihak ini mengisyaratkan jika UI sudah menyesuaikan dengan normal baru pascapandemi COVID-19.
"UI ialah universitas yang rukun dan kompak di intern sekaligus wangi namanya di external," sambungnya.
Rekor MURI Jadi Bentuk Persatuan
Menurut Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI, Saleh Husin membatik adalah budaya Indonesia yang telah ada indonesia tempo dulu.
Sebagai angkatan penerus para nenek moyang, rakyat Indonesia dituntut secara turun-temurun untuk selalu menjaga kebudayaan Indonesia satu diantaranya adalah batik.
"Aku terkejut, rupanya membatik itu tidak gampang . Sehingga yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa UI pada rekor MURI ini hebat kece dan solid. Mudah-mudahan kedepannya mahasiswa UI terus melestarikan kebudayaan yang berada di Nusantara seperti satu diantaranya yaitu batik," bebernya.
Seirama dengan hal itu, Ketua Senat Akademis UI, Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, M.Sc., MPhil., Ph.D., sampaikan rasa senang, karena UI sukses mencatatkan prestasi baru, yakni mencanting batik oleh 9.000 maba angkatan 2022.
Kesuksesan UI mencatatkan prestasi ini jadi bentuk akan konservasi UI dalam menjaga sekaligus mengenalkan batik ke masyarakat luas.
Menurut Prof. Nachrowi, UI sanggup memadankan ketidaksamaan suku, budaya, bahasa, dari Sabang sampai Merauke.
"Karena ada pencapaian rekor MURI ini, keinginannya UI sanggup menjaga persatuan dan kesatuan dan sanggup berperan dalam prestasi lain, di kancah Asia Tenggara atau global," harapannya.
Batik Bermotif Makara, Rektorat, dan Danau UI
Di kesempatan yang serupa, pendiri Rolupat Batik Nusantara, Henny menjelaskan, sesuai topik PKKMB UI tahun UI, yakni Satu Karena Beda, Rolupat memberikan dukungan penuh usaha UI dalam mencatatkan rekor MURI di hari ini.
Pada pola batik yang dikasih ke maba, ada gambar makara, rektorat, danau, yang menyimbolkan keunikan dari UI.
Adapun pendiri MURI Prof. Dr. (HC)., Jaya Suprana ikut mengutarakan jika yang sudah dilakukan oleh UI ialah pemecahan rekor yang paling mengagumkan, membesarkan hati, mengagumkan, dan mengharukan.
"Ini bukanlah Rekor Indonesia, tetapi Rekor Dunia. Aku tidak pernah menyaksikan yang semacam ini di penjuru dunia mana pun. 9.000 mahasiswa baru UI melakukan paduan suara sekaligus mencanting. UI ini hari membuat riwayat dan rekor baru, yakni membatik dan paduan suara yang diikuti mahasiswa baru paling banyak di dunia," katanya.
Membentuk Kesadaran dan Kebanggaan Budaya
Sedangkan, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris menjelaskan penerapan PKKMB UI 2022 diharap membuat mahasiswa mempunyai pengetahuan yang bagus pada kampusnya.
Menurut dia, aktivitas mencanting batik dan paduan suara beberapa lagu nasional itu diputuskan supaya mahasiswa baru mempunyai kesadaran dan kebanggaan pada kekayaan budaya bangsa.
"Supaya mahasiswa UI mempunyai kapabilitas dan intelektualitas global, sekaligus jadi manusia Indonesia yang paripurna," tutur Prof. Haris.
Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.
Posting Komentar