Panggilan Telepon Antara Presiden Ukraina dan China, Respons AS dan Rusia

Panggilan Telepon Antara Presiden Ukraina dan China, Respons AS dan Rusia

Panggilan telepon antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan Presiden China, Xi Jinping, membawa harapan baru untuk upaya perdamaian di Ukraina. Kedua negara ini memiliki peran penting dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Ukraina setelah invasi Rusia.

{getToc} $title={Daftar isi} $count={false}

Xi Jinping: Negosiasi Satu-Satunya Jalan Keluar dari Perang

Dalam percakapan telepon yang berlangsung selama hampir satu jam, Xi Jinping menegaskan bahwa pembicaraan dan negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar dari perang. Xi Jinping juga menyatakan bahwa Cina akan mengirimkan perwakilan khusus ke Ukraina dan menggelar pembicaraan dengan semua pihak untuk mencari solusi politik dan diplomatik dalam mengakhiri konflik.

Cina Siap Berperan Sebagai Mediator

Meskipun Cina secara resmi netral dalam konflik Rusia-Ukraina, panggilan telepon antara kedua presiden ini menunjukkan bahwa Cina siap berperan sebagai mediator dalam upaya mencapai perdamaian. Hal ini ditunjukkan dengan pengiriman perwakilan khusus Cina ke Ukraina.

Tanggapan AS dan Rusia

Tanggapan atas panggilan telepon ini berbeda-beda dari AS dan Rusia. AS memberikan respons positif dan menyebutnya sebagai hal yang baik, namun belum dapat dipastikan apakah hal ini akan mengarah pada rencana atau proposal untuk perdamaian yang bermakna. Sementara itu, Rusia mengapresiasi upaya Cina, namun Kiev kemungkinan tidak akan mengapresiasi upaya Beijing tersebut.

Harapan Baru untuk Perdamaian

Meskipun demikian, panggilan telepon antara kedua presiden ini memberikan harapan baru bagi upaya perdamaian di Ukraina. Diharapkan upaya-upaya ini dapat membawa solusi politik dan diplomatik yang baik bagi kedua belah pihak dan mengakhiri konflik ini dengan damai.

Tanggapan dari masyarakat internasional pun cukup positif terhadap upaya mediasi yang dilakukan oleh Cina. Mereka berharap bahwa negosiasi ini dapat membawa hasil yang memuaskan dan mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Namun demikian, ada juga yang mengkritik peran Cina dalam konflik ini. Beberapa pihak menyebut bahwa Cina hanya mengambil keuntungan dari situasi dan berusaha untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Eropa Timur. Selain itu, ada pula kekhawatiran bahwa Cina akan memperoleh manfaat ekonomi yang besar jika berhasil menengahi konflik ini.

Bagaimanapun juga, upaya mediasi yang dilakukan oleh Cina patut diapresiasi. Konflik di Ukraina merupakan salah satu isu yang sangat kompleks dan membutuhkan kerja sama dari banyak pihak untuk menemukan solusi yang tepat. Semoga upaya mediasi ini dapat membawa hasil yang baik dan mengakhiri konflik dengan damai.

Rusia Buka Suara Usai Zelensky Telepon Xi Jinping, Siap Damai?

Dapatkan pemberitahuan informasi pendidikan terbaru setiap hari dari Rifqifauzansholeh.com. Silahkan bergabung di grup Telegram dengan menyentuh nama berikut: "Blog Rifqi Fauzan" jika sudah diarahkan silahkan klik join. Pastikan kamu sudah menginstall aplikasi Telegram di smartphone kamu.

Lebih baru Lebih lama